Kediri kota – Mediainfopol.c
Kapolsek Mojoroto Kompol Mukhlason menjadi pembina Apel dalam kegiatan Apel Senin di SMK Negeri 1 Kediri, pada Senin pagi 22 April 2024. Dalam amanatnya, Kapolsek mengingatkan para pelajar untuk tidak terlibat kenakalan remaja, terutama tawuran, balapan liar, tindak asusila, minuman keras dan narkoba.
“ Para pelajar harus fokus menuntut ilmu,” kata Mukhlason di hadapan para Siswa SMKN 1 Kediri.
Menurutnya, dengan perkembangan media sosial yang begitu sighnifikan, diharapkan para pelajar dapat menggunakan platform media sosial secara bijak. Dirinya berpesan agar tidak menggunakan platform media sosial untuk sesuatu yang berpotensi mengarah ke tindak pidana ; misalnya pornografi, judi online, prostitusi online, dan perundungan/ bulliying.
“ Penggunaan media sosial akhir – akhir ini sering juga malah digunakan sebagai media untuk melakukan ajakan tawuran, dan aksi – aksi premanisme, seperti melakukan pengerahan massa untuk balas dendam ke kelompok tertentu. Jangan diikuti yang seperti itu, karena tidak baik dan bisa dikenakan pidana,” kata Mukhlason.
Dalam kesempatan tersebut, Mukhlason menyinggung bahwa sebelum hari raya idul fitri 1445 Hijriah kemarin pihaknya telah melakukan berbagai kegiatan penyuluhan ke beberapa sekolah ( baik Negeri maupun Swasta ) yang berada di wilayah hukum Polsek Mojoroto. Tujuannya, memberikan edukasi kepada para pelajar agar tidak melakukan bulliying/ perundungan di manapun mereka berada, terutama saat di lingkungan sekolah.
Dijelaskan, perundungan merupakan sebuah tindakan pidana yang pelakunya bisa dijerat secara hukum. “ Saat ini aksi bulliying sering viral di media sosial dan ini berbahaya karena pelakunya dapat diproses melalui jalur hukum,” ujarnya.
Selain itu, Mukhlason juga menekankan kepada para pelajar agar tidak ikut bergabung dalam komunitas/ kelompok gangster maupun geng motor yang keberadaannya meresahkan masyarakat.
Selanjutnya, dia juga mewanti – wanti para pelajar SMKN 1 Kediri agar jangan sampai terlibat tindak pidana apapun. Karena apabila sampai terlibat tindak pidana maka akan menjadi catatan saat pembuatan SKCK dan bisa berpengaruh kepada para pelajar ke depannya nanti.
Tak berhenti di situ, dalam amanatnya, pihaknya juga membahas masalah pelanggaran lalu lintas yang dilakukan remaja, pelajar. Dia menekankan pentingnya taat dalam berlalu lintas, salah satunya keharusan memiliki SIM ( Surat Ijin Mengemudi ). Dirinya juga mengingatkan para pelajar agar tidak menggunakan knalpot yang tak sesuai spesifikasi dalam berkendara.
Dirinya juga berpesan apabila ada masalah antar siswa agar dikomunikasikan secara bijaksana dengan pihak sekolah, terutama guru wali kelas, maupun guru Bimbingan Konseling ( BK ). Harapannya agar mendapatkan solusi terbaik.
“ Jangan libatkan pihak luar yang tidak ada sangkut pautnya, apalagi sampai mengarah ke tindak kekerasan, itu nanti justru menambah masalah tersendiri, bukan menyelesaikan masalah,” pesannya.
Pada kesempatan tersebut, dirinya memberikan semangat kepada para pelajar SMKN 1 Kediri, sebagai generasi penerus bangsa.
“ Semua peserta didik SMKN 1 Kediri ini adalah calon generasi penerus bangsa, yang nantinya diharapkan bermanfaat bagi keluarga dan Negara,” pungkasnya.
(Rls, why)