Aceh Timur,mediainfopol.com

Pekerjaan proyek pengaspalan jalan Seuneubok Punteut Asan Rampak, Kecamatan Peudawa, Kabupaten Aceh Timur diduga Asal asalan dalam pengerjaannya alias Asal Jadi Minggu, (25/12/2023).

Proyek pengaspalan jalan Seunebok Punteut desa Asan Rampak kecamatan Peudawa ini menggunakan dana Otonomi Khusus (Otsus) Propinsi Aceh tahun anggaran 2023 yang memakan biaya anggaran sebesar Rp.666.999.000., juta, dari awal proyek Pengaspalan dikerjakan oleh Cv. Balda Community terhitung dari tanggal 5 Desember 2023 dan selesai pengerjaan proyek tanggal 4 Januari 2024.

Ada yang janggal dalam pengerjaan proyek ini ucap Keuchik (kepala desa) Asan Rampak Muhammad Thaib saat di konfirmasi oleh awak media yang ada di lokasi mengatakan, bahwa proyek pengaspalan didesanya terkesan dikerjakan terlalu buru buru sehingga pengaspalannya tidak sempurna dan seperti yang terlihat kalau pengaspalan di desanya itu masih banyak yang berlubang dan ketinggian aspal tidak memenuhi standar RAP yang seharusnya di kerjakan, dan proses pengaspalan ini selesai dikerjakan dalam tempo yang sangat singkat yaitu 1 Minggu proses pengerjaan sudah selesai.” ungkap Muhammad Thaib.

Lanjut Muhammad Thaib menjelaskan saya bersama dengan masyarakat Desa Asan Rampah sangat kecewa dan tidak merasa puas dengan proyek pengaspalan yang dikerjakan oleh Cv.Balda Community di desa kami ini yang terkesan asal asalan alias asal jadi dan banyak sekali ditemukan di jalan yang baru diaspal tersebut berlubang dan ketebalan aspalnya sangat tipis dan yang pasti tidak sesuai seperti yang tertulis di papan Plank proyek tersebut.

Seluruh masyarakat Asan Rampak juga mendesak agar proyek pengaspalan tersebut di perbaiki dengan benar agar nantinya tidak menimbulkan bahaya kepada pengguna jalan khususnya masyarakat Asan Rampak yang melintasi jalan tersebut.

Bila keluhan kami masyarakat serta harapan kami kepada pihak Cv Balda Community tidak di dengar dan tidak dipenuhi maka kami akan melaporkan masalah ini kepihak polri dan jaksa meminta kedua instansi tersebut agar turun kelapangan guna melihat langsung pengerjaan proyek di desa Asan Rampah kecamatan Peudawa kabupaten Aceh Timur yang dinilai asal asalan alias asal jadi dalam proses pengerjaannya dan kami juga akan meminta kepada polri dan jaksa agar memeriksa dan menindak tegas serta mengusut tuntas proyek yang dikerjakan oleh Cv. Balda Community tersebut.”harap masyarakat Desa Asan Rampah.

Tim 86 Asahan

By Man

You missed

Kalapas Banyuwangi Ikuti Penanaman Bibit Pohon Kelapa Serentak di SAE Ngajum, Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, MALANG – Mediainfopol.com Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menggelar penanaman bibit pohon kelapa secara serentak di seluruh Indonesia, Kegaiatan tersebut dilaksanakan secara terpusat di Nusakambangan. Rabo (10/9/2025) Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur memusatkan kegiatan penanamannya di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang di Ngajum, Kabupaten Malang. Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa turut hadir dalam kegiatan di SAE Ngajum tersebut sebagai bentuk nyata dukungan dan komitmen untuk menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden dalam Asta Cita Presiden, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kegiatan penanaman dipimpin secara langsung oleh Kepala Kanwil Ditjen Pas Jawa Timur, Kadiyono, didampingi oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Jawa Timur. Kehadiran jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat juga turut memeriahkan dan menguatkan dukungan terhadap agenda strategis nasional ini. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Ditjen Pas Jatim mengungkapkan bahwa total terdapat 10.000 bibit kelapa yang ditanam serentak di seluruh UPT wilayah Jawa Timur. “Rinciannya, yang ditanam di SAE Ngajum ini berjumlah 3.331 pohon. Sedangkan 6.669 bibit lainnya tersebar pada seluruh UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi di Jawa Timur,” jelas Kadiyono. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bernilai simbolis semata, melainkan menjadi bukti nyata komitmen Kanwil Jatim dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung program nasional ketahanan pangan. “Penanaman pohon kelapa ini adalah wujud komitmen kita bersama untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Selain memberi manfaat ekologis, pohon kelapa juga memiliki nilai ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Sementara itu, usai mengikuti kegiatan pusat di Ngajum, Kalapas Banyuwangi menyatakan kesiapannya untuk segera mengimplementasikan hal serupa di wilayah kerjanya. Dijelaskannya, bibit kelapa yang telah dialokasikan akan ditanam secara bertahap di lahan SAE yang berada di Kelurahan Pakis, Banyuwangi. “Keikutsertaan kami dalam kegiatan serentak ini merupakan bentuk kesungguhan Lapas Banyuwangi untuk berkontribusi aktif. Kami berharap, dengan penanaman yang akan kita lakukan di SAE Pakis, Lapas Banyuwangi mampu memberikan kontribusi nyata dan mewujudkan keberhasilan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah,” pungkas Wayan. (siswanto)