JEMBER – Mediainfopol.com

Sebelumnya viral di media online terkait kesurupan sejumlah siswa di SMPN 4 Jember pada Hari Senin, 17 Februari 2025.

Kesurupan dialami oleh sejumlah siswa setelah upacara di sekolah tersebut.
Berdasarkan konfirmasi dari Kepala Sekolah SMPN 4 Jember, Bapak Surawi, awalnya kesurupan terjadi di salah satu kelas 8, ada 3 siswa yang mengalami kesurupan.

Tiga siswa tersebut langsung diamankan di ruang BK dan UKS oleh pihak sekolah untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Karena lokasi di SMPN 4 Jember relatif kecil, suara anak yang sebelumnya kesurupan terdengar oleh anak-anak yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas, sehingga menimbulkan kepanikan dan menyebabkan jumlah yang mengalami kesurupan semakin banyak.

Kepala Sekolah SMPN 4 Jember, Bapak Surawi.

 

Dinas Pendidikan Langsung respon kejadian tersebut setelah menerima laporan dari Kepala Sekolah. Kabid Pembinaan SMP, Tulus Wijayanto, S.Pd., M.Si. yang mendapat tugas dari Kepala Dinas langsung turun ke lokasi.

Dilokasi juga terpantau ada ketua Komite dari SMPN 4 Jember, yang juga langsung hadir setelah menerima mendengar berita adanya kesurupan di sekolah ini.
Kehadiran pihak dinas Pendidikan dan komite sekolah sebagai bentuk sinergi atau kolaborasi penanganan masalah tersebut biar selesai lebih cepat.

Kabid Pembinaan SMP, menyampaikan kepada Kepala Sekolah bahwa aspek keamanan dan keselamatan peserta didik dan warga Sekolah harus menjadi perioritas yang utama. Beliau juga menyampaikan pesan dari Kepala Dinas Pendidikan bahwa Kepala Sekolah dan Bapak Ibu Guru harus memonitor perkembangan siswa yang mengalami kesurupan dan yang tidak mengalami kesurupan yang saat itu posisi dari peserta didik berada di rumah masing-masing setelah dijemput oleh orang tua masing-masing.

Dalam kesempatan itu komite menyampaikan sebagai perwakilan orang tua, untuk anak-anak besok (hari selasa, 18 Februari 2025) dapatnya belajar di Rumah.
Keinginan tersebut langsung dipenuhi oleh sekolah setelah mendapat ijin dari Dinas Pendidikan.

“Prinsip kami tidak keberatan besok anak-anak belajar di rumah sesuai keinginan sebagian besar orang, kami juga berpesan kepada sekolah agar hak anak-anak untuk menerima pembelajaran tetap diberikan walaupun itu diberikan secara daring” ujar Kabid SMP

Beliau menyampaikan bahwa saat ini, pihak sekolah, dinas pendidikan, komite dan masyarakat bersama-sama menyelesaikan kejadian ini, dan harapannya kedepan tidak terjadi lagi kejadian seperti ini di SMPN 4 dan sekolah lainnya di Jember, jadi orang tua tidak perlu kuatir, dan mari berdoa semua agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

 

Jurnalis : (Syahroni)