Musi Rawas Utara/mediainfopol.com/ Jumat pagi, 22 Desember 2023, Kepala Desa Pangkalan Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Musi Rawas Utara Sumatera Selatan(Sumsel), kembali menjadi sorotan setelah dilaporkan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat Gebrakan Aktivis Independen (LSM-GAPEN) dan Lembaga Bantuan Hukum Pembela Tanah Air (LBH-PETA) ke Kejaksaan Negeri Kota Lubuklinggau.

Laporan tersebut, dengan nomor 017/Istimewa/LPK/GAPEN/LBH – PETA /XII/2023, menyoroti perubahan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPBDes) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) di Desa Pangkalan. Menurut Muhammad Aap, Ketua LSM-GAPEN, terdapat ketidaksesuaian tanggal antara surat undangan rapat perubahan RKPBDes dan notulen rapat perubahan tersebut, yang bertentangan dengan regulasi.

Muhammad Aap juga mencatat bahwa perubahan APBDes seolah-olah telah dimusyawarahkan pada bulan Oktober, padahal terdapat kesenjangan waktu selama 54 hari. Lebih lanjut, diduga terdapat penyalahgunaan dana plasma Desa tanpa alasan yang jelas, dengan anggaran mencapai Rp.531.331.166,-.

LSM-GAPEN menduga bahwa kegiatan penyaluran anggaran PAD di Desa Pangkalan merupakan bentuk penyalahgunaan keuangan Dana Desa yang terang-terangan, terstruktur, dan massif, dengan indikasi cacat hukum. Selain itu, dinyatakan bahwa realisasi kegiatan dan pemalsuan dokumen perubahan RKPDes dan APBDes dilakukan dengan manipulasi dan penggandaan rapat, bertentangan dengan peraturan yang mengharuskan anggaran disusun dan digunakan pada tahun berikutnya.

Muhammad Aap menyampaikan bahwa negara telah dirugikan ratusan juta rupiah, diduga masuk ke kantong pribadi kepala Desa Pangkalan. LSM-GAPEN meminta Aparat Penegak Hukum, khususnya Kejaksaan Negeri Lubuklinggau, untuk menindaklanjuti laporan ini dan melakukan penyelidikan lebih lanjut. LSM-GAPEN berharap agar tindakan hukum yang setimpal dapat diberikan terhadap oknum kepala Desa Pangkalan, yang dianggap telah melakukan tindak pidana secara berulang.(M.harus ak)

By Man

You missed

Kalapas Banyuwangi Ikuti Penanaman Bibit Pohon Kelapa Serentak di SAE Ngajum, Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, MALANG – Mediainfopol.com Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menggelar penanaman bibit pohon kelapa secara serentak di seluruh Indonesia, Kegaiatan tersebut dilaksanakan secara terpusat di Nusakambangan. Rabo (10/9/2025) Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur memusatkan kegiatan penanamannya di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang di Ngajum, Kabupaten Malang. Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa turut hadir dalam kegiatan di SAE Ngajum tersebut sebagai bentuk nyata dukungan dan komitmen untuk menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden dalam Asta Cita Presiden, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kegiatan penanaman dipimpin secara langsung oleh Kepala Kanwil Ditjen Pas Jawa Timur, Kadiyono, didampingi oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Jawa Timur. Kehadiran jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat juga turut memeriahkan dan menguatkan dukungan terhadap agenda strategis nasional ini. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Ditjen Pas Jatim mengungkapkan bahwa total terdapat 10.000 bibit kelapa yang ditanam serentak di seluruh UPT wilayah Jawa Timur. “Rinciannya, yang ditanam di SAE Ngajum ini berjumlah 3.331 pohon. Sedangkan 6.669 bibit lainnya tersebar pada seluruh UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi di Jawa Timur,” jelas Kadiyono. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bernilai simbolis semata, melainkan menjadi bukti nyata komitmen Kanwil Jatim dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung program nasional ketahanan pangan. “Penanaman pohon kelapa ini adalah wujud komitmen kita bersama untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Selain memberi manfaat ekologis, pohon kelapa juga memiliki nilai ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Sementara itu, usai mengikuti kegiatan pusat di Ngajum, Kalapas Banyuwangi menyatakan kesiapannya untuk segera mengimplementasikan hal serupa di wilayah kerjanya. Dijelaskannya, bibit kelapa yang telah dialokasikan akan ditanam secara bertahap di lahan SAE yang berada di Kelurahan Pakis, Banyuwangi. “Keikutsertaan kami dalam kegiatan serentak ini merupakan bentuk kesungguhan Lapas Banyuwangi untuk berkontribusi aktif. Kami berharap, dengan penanaman yang akan kita lakukan di SAE Pakis, Lapas Banyuwangi mampu memberikan kontribusi nyata dan mewujudkan keberhasilan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah,” pungkas Wayan. (siswanto)