Bojonegoro| mediainfopol.com – Imam Syafi’i atau yang lebih akrab disapa Gus Im, mengutarakan pandangannya antara politik dan Agama.

Menurut pria yang terlahir di lingkungan pondok pesantren itu, Islam adalah agama universal, meliputi semua unsur kehidupan dan politik, Negara dan tanah air adalah bagian dari islam, tidak ada yang namanya pemisahan antara agama dan politik,

karena politik bagian dari risalah Islam yang sempurna, tidak ada kebaikan pada agama yang tidak ada politiknya dan tidak ada kebaikan dalam politik yang tidak ada agamanya.

Pria bersahaja yang mudah akrab dengan siapapun tanpa membedakan kaya, miskin, ataupun latar belakang pendidikan itu menjelaskan,

Sebagian besar Masyarakat kita berpendapat bahwa politik itu kotor dan harus dijauhi, sehingga anggapan seperti itu membuat masyarakat kita sangat apatis dan alergi dengan politik dan segala sesuatu yang berhubungan dengan hal itu, namun hal itu tidak bisa disalahkan, hal itu terjadi di karenakan masyarakat di lapangan melihat langsung melalui media sosial dan media elektronik, sehingga dalam pandangan mereka pelaku politik adalah, berkhianat, koruptor dan semena-mena, apalagi, setelah Mereka melihat panggung politik yang menghalalkan segala cara, sehingga membuat masyarakat semakin menjadi-jadilah kebenciannya terhadap politik.

Akan tetapi Kita sebagai seorang Muslim yang di rasa mampu untuk terjun di dunia politik, alangkah baiknya kalau kita ikut Berkecimpung dalam dunia politik, memperhatikan kondisi kaum muslimin, memperjuangkan dengan cara menghilangkan kedzaliman para politikus yang hanya memikirkan perutnya sendiri tanpa memikirkan saudaranya sesama muslim.

Pendiri jamaah sholawat GASHONA (Gabungan Sholawat Nabi) itu juga menambahkan, memperjuangkan kebaikan ajaran agama dan mempunyai kekuasaan politik (penguasa) adalah saudara kembar, agama adalah dasar perjuangan, sedang penguasa kekuasaan politik adalah pengawal perjuangan,

Perjuangan yang tak didasari (prinsip) agama akan runtuh, dan perjuangan agama yang tak dikawal akan sia-sia.

Berikut profil singkat Imam Syafi’i Atau yang lebih sering di sapa Gus Im, Sosok bersahaja itu lahir pada april 1986, terlahir di lingkungan pondok, Gus Im kecil mengenyam pendidikan dasar di sekolah dalam pondok milik kakeknya, namun saat menginjak usia SMP Gus Im Harus rela meninggalkan Pondok pesantren itu demi menuntut ilmu di pondok pesantren Senori Tuban.

Saat duduk di bangku madrasah Aliyah (setingkat SMA) Gus Im adalah pemain bola voli andalan Bojonegoro, karena ke kepiawaiannya, dan kemahirannya dalam berkomunikasi itulah ia di lirik orang berpengaruh di pusat dan di minta menjadi staf khusus (stafsus) di salah satu kementerian Republik Indonesia, apabila sudah lulus kuliah nanti.

Di saat usia perguruan tinggi itulah Mas imam sapaan akrabnya di luar pondok pesantren ia mulai sering ber sosialisasi dengan masyarakat luas, hampir semua masyarakat di Bojonegoro mulai dari pedagang kaki lima sampai sampai rumah makan ternama mengenal nama tersebut, dikarenakan mudahnya ia bergaul dengan siapapun tanpa membedakan status sosial ekonomi dan pendidikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *