MOJOKERTO – Mediainfopol.com

KH. Achyat Chalimi (Abah Yat / Abah Achyat / Yai Achyat) salah satu tokoh ulama besar Jawa Timur yang kharismatis asal Mojokerto merupakan putra dari pasangan suami istri H. Abd. Halim dan Hj. Marfu’ah binti Ali. Beliau lahir pada tahun 1918 di Mojokerto. Pada tahun 1940, KH. Achyat Chalimi melepaskan masa lajangnya dengan menikahi Badriyah, putri dari KH. Moh Hisyam pengasuh Pondok Pesantren dari desa Gayam, Kecamatan Mojowarno.

KH. Achyat Chalimi wafat pada tahun 1991 dengan meninggalkan Pesantren, Sekolah, Yayasan Yatim Piatu, Rumah Sakit, dan lain lain. Dan yang tidak kalah penting, meninggalkan santri santri yang kelak menjadi tokoh yang berpengaruh di tengah masyarakat khususnya Mojokerto dan sekitarnya.

Ada banyak tokoh yang lahirnya ikut merasakan ‘gemblengan’ dari KH Achyat Chalimi (Abah Yat / Kyai Achyat / Kyai Achyat Chalimy) salah satu kyai kharismatik yang penuh karomah dan berkah Jawa Timur asal Mojokerto. Diantaranya adalah Dr KH Abdul Rokhim SH MH (Abah Rokhim / Yai Rokhim) pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Sabilul Muttaqin Kalipuro – Pungging Kabupaten Mojokerto, dan (almarhum) KH Mas’ud Yunus yang pernah menjabat Walikota Mojokerto periode 2013 – 2018.

“Kyai Rokhim dan Kyai Yunus merupakan dua diantara banyak tokoh yang lahirnya merasakan gemblengan dari Kyai Achyat Chalimy, merasakan karomahnya, merasakan berkahnya,” ungkap R. Trihar pemerhati Jawa Timur, Forum Peduli Indonesia – Sejahtera (FPIS) Jatim.

Dalam kesempatan terpisah, Dr KH Abdul Rokhim mengakui sangat bangga pernah menjadi murid dari Abah Yat, bahkan jauh sebelum menjadi murid dari Kyai Achyat tersebut justru Abah Rokhim sangat ingin bisa belajar di Ponpes Sabilul Muttaqin-nya Kyai Achyat. Hal tersebut terjadi saat Abah Rokhim masih belajar di luar Mojokerto.

“Saya sangat ingin belajar di ponpesnya Abah Yat saat masih muda dulu, salah satunya dengan harapan memang agar mendapat berkah dari beliau, karena beliau dikenal sebagai kyai yang kharismatik dan terkenal,” ungkap Dr KH Abdul Rokhim SH MH yang didalam naungan Yayasan Pendidikan Sabilul Muttaqin-nya telah berdiri berbagai lembaga pendidikan mulai dari PAUD hingga Perguruan Tinggi, juga berbagai lembaga lain diantaranya yang berhubungan dengan masalah sosial, lembaga koperasi maupun bentuk-bentuk pengembangan lainnya termasuk memberikan peluang pendidikan gratis untuk yang perlu, juga peluang-peluang UMKM.

Ketika benar-benar bisa bergabung menjadi muridnya Kyai Achyat, tidaklah mengherankan ketika Rokhim muda sangat bangga, penuh disiplin tinggi, tawadhu terhadap Sang Guru, hingga bisa menjadi salah satu ‘tangan – kanan’ yang dipercaya Kyai Achyat untuk menjalankan tugas-tugas kyainya, hingga mendapat amanah untuk mendirikan ponpes yang namanya diambil dari ponpes-nya Kyai Achyat: Ponpes Sabilul Muttaqin di Kalipuro – Pungging, Kabupaten Mojokerto.

“Berkah luar biasa dari Kyai Achyat,” ungkap Abdul Rokhim salah satu tokoh ulama Jawa Timur yang juga dosen terbang ke berbagai daerah di Indonesia termasuk Medan, Sumatera Utara.

Lebih lanjut mengenai Kyai Achyat, menurut Abah Rokhim, jasanya sangatlah besar untuk Mojokerto Raya dan sekitar termasuk diantaranya sebagai perintis berdirinya Rumah Sakit Islam (RSI) Sakinah yang juga diantaranya memiliki misi sosial yaitu meringankan beban masyarakat ketika berobat, lebih-lebih untuk warga Nahdlatul Ulama (NU). “Sehingga penting bagi RSI Sakinah untuk tidak kehilangan tujuan-tujuan yang diharapkan oleh Kyai Achyat, ini perlu menjadi perhatian bersama,” ungkap Yai Rokhim.

Kyai Rokhim pun sempat mendiskusikan dengan menyampaikan kepada Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim (Kyai Asep) mengenai pentingnya warga NU mendapatkan pelayanan kesehatan yang murah, bahkan ada yang digratiskan menyesuaikan situasi – kondisi. Hal tersebut menurutnya, salah satu cara untuk mewujudkan adalah dengan menjadikan lebih kompak seluruh elemen NU. Dengan kata lain, mengawal untuk kemaslahatan warga NU dan bersama-sama.

Yai Rokhim pun tidak bisa melupakan jasa Kyai Achyat terhadapnya, diantaranya memberikan amanah mendirikan ponpes yang hingga kini telah berkembang pesat dengan sekitar lima ribu (5.000) santri serta puluhan ribu alumni. “Berkah yang saya harapkan dari beliau, benar-benar diijabah oleh Allah SWT hingga Ponpes Sabilul Muttaqin di Kalipuro bisa berkembang besar hingga saat ini,” ungkap Kyai Rokhim yang dikenal dermawan dan peduli masalah-masalah sosial ini.
(Rls, Aries/mip.com)

By Man

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *