Bojonegoro-Mediainfopol.com
Dengan APBD yang super wah nomor 2 di Indonesia(7,4T),nomor 1 Kabupaten Bogor (9,1T) dan tinggkat silpa(2,6T) yg kurang lebih sama dengan APBD Kabupaten Tuban, apa yang tidak bisa dilakukan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro?.

Dengan postur APBD yang cukup besar saat ini,Pemkab Bojonegoro punya anggaran berlebih untuk mewujudkan kesejateraan lapisan masyarakat untuk berinovasi melakukan progam pembangunan.
Tapi kenyataannya masih ada progam pembangunan yang tidak merata didesa desa Kabupaten Bojonegoro,salah satunya di Desa Sumodikaran,Kecamatan Dander,Kabupaten Bojonegoro.

Saat awak media melewati salah satu desa yang hanya berjarak kurang lebih 7 km dari Kota Bojonegoro ,menemukan Jembatan penghubung Dusun Glonggong Desa Sumodikaran sangat memprihatinkan(lantai jembatan yang berlubang ditutupi batang bambu)padahal dibarat jembatan tersebut ada 25 kk dan menuju JUT,akses untuk peningkatan ketahanan pangan yang diprogamkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo.

“Jalan ini kalau musim hujan sangat mengkwatirkan,airnya deras dan sungainya dalam ,apalagi yang lewat anak anak,kami berharap Pemkab Bojonegoro mau membantu pembangunan jembatan ini.” ujar salah satu warga desa yang ada disekitar jembatan itu.

“Keluhan dan kekwatiran warga kami ,mengenai jembatan ini sudah kami sampaikan ke Pemkab Bojonegoro dan kami sudah mengajukan proposal pengajuan pembangunan sampai 3 kali,memang sudah ditinjau 3 kali juga oleh Dinas terkait, tapi sampai saat ini belum ada perkembangannya lagi.” ujar Hj Siti Kolipah Kades Sumodikaran.

Dengan adanya keluhan masyarakat sekitar dan APBD Bojonegoro yg Wah,sudah selayaknyalah Pemerintah Kabupaten Bojonegoro khususnya Dinas Terkait segera merealisasi pembangunan jembatan tersebut ,guna menunjang Progam ketahanan Panggan,apalagi desa dikanan kiri Desa Sumodikaran tersebut mendapatkan bantuan ganda(BKKD & CSR),dari pada uang APBD tidak terserap/Silpa(2,6T).
(Ghozali)

By Man

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *