BANDA ACEH – mediainfopol.com | Partai Soliditas Independen Rakyat Aceh (SIRA) resmi dan optimis dukung pasangan calon presiden dan caln wakil presiden (Capres dan Cawapres) Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar dengan Slogan AMIN.
Pernyataan dan optimis dukungan kepada pasangan AMIN langsung diungkapkan Ketua Majlis Tinggi Partai (MTP) Partai SIRA, H. Muhammad Nazar, S. Ag kepada media ini melalui pers rilisnya, Rabu (01/11/23).
“Keputusan dimaksud kami ambil setelah mempelajari secara intens dan mendalam segala sisi yang menjadi kelebihan pasangan capres-cawapres AMIN kami harapkan menjadi manfaat besar untuk Aceh masih tertinggal karena deraan konflik berkepanjangan sejak setelah negara baru RI baru saja merdeka dan diakui internasional pada tahun 1949,” kata H. Muhammad Nazar, S. Ag.
Menurut Tokoh Utama Referendum Aceh itu, hal mana waktu itu dampak konflik perang melawan kolonial Belanda ditambah revolusi sosial Aceh belum diperbaiki, tetapi tiba-tiba ia harus menghadapi konflik baru yang sangat serius secara terus menerus meskipun di tengah jalan sempat ada damai selama lebih kurang 15 tahun.
“Namun kemudian mulai 1978 sampai 2005, konflik baru lagi-lagi menggantikan konflik yang dampaknya belum diselesaikan serta memang tidak terlepas dari peristiwa-perisitwa konflik sebelumnya,” ulas Ketua MTP Partai SIRA.
Karena itu, lanjutnya, dengan adanya perdamaian Aceh dimediasi dunia internasional pada pertengahan Agustus 2005 menjadi modal awal rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh paska konflik dan gempa bumi-tsunami Aceh-Samudra Hindia.
Namun demikian, lanjut Nazar, dikarenakan konflik Aceh pernah terjadi terlalu lama, mengakar, masif dan sangat luas menjadikan Aceh, suka tidak suka membutuhkan perhatian serius, sumber dana dan sumber sumber daya untuk memperbaiki keadaan yang tidak diharapkan tersebut.
“Karena itulah, menurut pengamatan kami, pasangan AMIN jika diizinkan Allah menjadi pemenang dalam Pilpres mulai berproses serius ini, kami menaruh harapan besar agar AMIN memiliki komitmen dan kesetiaan memperhatikan Aceh secara serius dan luar biasa,” harap Ketua Presidium SIRA Rakan itu.
Sambung Nazar lagi, “Hal ini juga wajar kami minta karena Aceh telah dari awal sangat setia kepada RI, bahkan dua kali konflik besar tetap saja berakhir damai dan masih dalam RI,” urainya.
Adapun perhatian seiris yang kami maksudkan diantaranya adalah:
0. Penambahan jumlah dana otonomi khsusus Aceh ke angka 3% dari Dana Alokasi Nasional (DAU) dengan masa pemberlakuan yang tidak dibatasi.
0. Implementasi Undang-undang No 11 tahun 2006 tentang pemerintahan Aceh yang dikenal juga sebagai undang-undang otonomi khsusus Aceh tanpa hambatan apapun, terutama hambatan interpretasi berbeda yang sering ditampikan pemerintah pusat selama ini.
0. Jika Undang-undang otonomi khsusus Aceh tersebut akan direvisi maka kami meminta pemerintah yang akan dipimpin presiden-wakil presiden AMIN nanti untuk mengendalikan perjalanan dan prosesnya dengan ketat, dalam arti bahwa apa yang akan direvisi jangan sampai menjadi lebih buruk. Usulan dan harapan kami sudah pasti agar menjadi lebih baik dari yang telah ada.
0. Kelanjutan penegakan hak-hak asasi manusia (HAM), terutama penanganan yudisial terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM berat dan serius. Karena kami menilai penanganan non yudisial, permohonan maaf dan kompensasi biasa tidaklah cukup, terlebih lagi peristiwa-perisitwa tragedi kemanusiaan tersebut bukanlah pertama kali terjadi dalam sejarah hubungan Aceh dan RI atau pemerintahan pusat.
0. Menyediakan program -program percepatan pembangunan khusus untuk Aceh, terutama terkait perekonomian, Infrastuktur, energi dan sumberdaya manusia
“Demikianlah dukungan resmi Partai SIRA kami sampaikan untuk kepentingan memajukan Aceh dan rakyatnya, sekaligus kami menunggu komitmen dari bapak capres-cawapres AMIN untuk dapat disampaikan kepada kami dan masyarakat Aceh,” sebut mantan Wakil Gubernur (Wagub) Aceh (2007-2012).
Lanjutnya lagi, “Karena kami meyakini hal itu akan dapat dilaksanakan dengan baik jika Aceh benar-benar diperlakukan sebagai bahagian dari Republik Indonesia,” imbuh Pendiri Partai SIRA perdana itu.
Jelas Muhammad Nazar, “ebagaimana diketahui Aceh merupakan salah satu wilayah paling awal dan paling banyak memberikan andil dalam pendirian negara RI hingga pemanfaatan sumber daya ekonominya oleh negara untuk kepentingan nasional selama puluhan tahun, tuturnya mengakhiri.*
Laporan : Adi Putra