Dari WHOOSH ke Banyuwangi: Bukti Prabowo Pimpin Regenerasi Pembangunan Nasional
BANYUWANGI, – Mediainfopol.com
Penunjukan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) oleh Presiden Prabowo Subianto untuk memimpin proyek strategis pengembangan High-Speed Rail (HSR) atau kereta cepat jalur Jakarta–Surabaya–Banyuwangi (KCIC Stripe) menjadi bukti nyata kepemimpinan nasional yang visioner dan berorientasi masa depan.
KH. Iskandar Zulkarnain, Da’i Kamtibmas Polda Jatim sekaligus Pembina Majlis Ta’lim Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari Kalibaru Banyuwangi, menyebut langkah Presiden Prabowo sebagai cerminan filosofi Islam klasik “Al-Muhaafadhotu ‘alal Qodiimisshoolih wal Akhdzu bil Jadiidil Ashlah”, yang berarti: mempertahankan yang lama yang baik dan menerima yang baru yang lebih baik.
“Ungkapan itu sangat korelatif dengan ketegasan Presiden Prabowo yang mengambil alih tanggung jawab penyelesaian pro-kontra proyek KCIC WHOOSH dengan segala kelebihan dan kekurangannya,” ujar Iskandar Zulkarnain, yang akrab disapa Gus Kurnain, Senin (10/11/2025).
Menurutnya, keberlanjutan proyek tersebut bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang legacy kepemimpinan yang berpihak pada percepatan pembangunan nasional. “Dengan pengembangan jalur hingga Banyuwangi, waktu tempuh yang sebelumnya belasan jam kini bisa disingkat hanya beberapa jam. Ini akan memperluas akses rakyat terhadap kemajuan teknologi transportasi,” imbuhnya.
Gus Kurnain, juga menilai penunjukan AHY menunjukkan kesadaran Presiden Prabowo akan pentingnya regenerasi dalam perjuangan mewujudkan cita-cita Proklamasi sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945: mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
“Dalam Islam, perjuangan itu bersifat berkesinambungan. Al-Jihaadu maadlin ilaa yaumil qiyaamah — jihad itu terus berlanjut sampai hari kiamat. Maka regenerasi adalah keniscayaan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Gus Kurnain, menyebut sosok AHY sangat representatif: muda, cerdas, berani, dan berkarakter. “Selain kapasitas pribadinya, AHY juga mewarisi darah kepemimpinan. Kakeknya, Letkol Sarwo Edhi Wibowo, adalah putra terbaik bangsa yang sukses menjalankan tugas berat pasca G30S/PKI 1965. Ayahnya, Presiden SBY, memimpin Indonesia dengan sukses selama satu dekade. Seperti kata guru-guru kami dulu: buah jatuh tak jauh dari pohonnya,” ujarnya.
Ia menutup dengan optimisme bahwa dengan semakin banyaknya tokoh muda dan kompeten dalam Kabinet Merah Putih, semangat mewujudkan Indonesia Maju dan Kaya Bersama akan semakin meningkat.
“Bravo NKRI!” pungkas Iskandar dengan penuh semangat.
(Siswanto)