Gus’e Peduli Kesehatan, insentif Guru Ngaji, Beasiswa Dan Sosial, Utama Penurunan Kemiskinan di Jember.

 

JEMBER – Mediainfopol.com

 

Angka kemiskinan di Kabupaten Jember tercatat mengalami penurunan signifikan dalam tujuh bulan pertama kepemimpinan Bupati Fawait bersama Wakil Bupati Djoko. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin berkurang 8.001 jiwa, dari 224.077 menjadi 216.076 orang. Penurunan ini disebut sebagai yang tertinggi dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir.

Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Jember, Regar Jeane Delaen Nangka, S.STP., M.Si, menegaskan pencapaian tersebut tak lepas dari program pro rakyat kecil yang diluncurkan Bupati. Sejumlah indikator ekonomi dan sosial juga menunjukkan perbaikan signifikan, sehingga dinilai berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Dalam waktu tujuh bulan Gus Bupati dan jajaran sudah berhasil menurunkan angka kemiskinan, secara persentase, terendah selama sepuluh tahun terakhir,” ujar Regar usai rapat koordinasi bersama BPS, BPJS Kesehatan, dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Jember, Kamis (18/9/2025).

Dari sisi persentase, tingkat kemiskinan Jember turun dari 9,01 persen pada 2024 menjadi 8,67 persen pada 2025, atau berkurang 0,34 persen. Program Universal Health Coverage (UHC), Gus’e Peduli Kesehatan, insentif guru ngaji, beasiswa, hingga bantuan sosial lain disebut sebagai motor utama penurunan kemiskinan.

Sebelum kepemimpinan Fawait, Jember menempati posisi terendah kedua se-Jawa Timur dalam angka kemiskinan. Kini, kemiskinan ekstrem di Jember tercatat sebagai yang terendah nomor satu di provinsi, sekaligus menjadi bukti nyata perubahan yang dijanjikan saat kampanye.

( Nurdiansyah)