Gunakan lumpur saluran irigasi, Warga Minta Dinas Tegas “Bongkar Pasangan Dan Blacklist Kontraktor”

 

Banyuwangi —Mediainfopol.com

 

Kegiatan pembangunan saluran irigasi di dusun Simbar desa Karangsari Kecamatan Sempu senilai Rp. 122.749.000,00 menuai kecaman dan protes warga setempat pasalnya diduga sebagian pasangan baru tidak menggunakan adukan semen tapi lumpur tanah. Rabo (10/9/2025)

Kejadian yang sempat diberitakan oleh media online tersebut ditanggapi keras mendapat sorotan tokoh pemuda dari warga setempat “saat ini tidak ada alasan yang logis dan darurat untuk memaklumi rekanan kontraktor yang menggunakan lumpur untuk pasang batu saluran” ungkap Teguh Sucipto pemuda Dusun Simbar Desa Karangsari

Menurut salah satu tokoh pemuda ini yang dilakukan kontraktor ini sangat keterlaluan
“untuk memperoleh pasir dan semen bulan-bulan ini sangat mudah jadi patut diduga pelaksanaan kegiatan semacam ini tidak hanya disini jadi kami minta kepada DPU Pengairan tegas memberi sanksi untuk bongkar dan Blacklist kontraktor pelaksana sebagai efek jera dan pembelajaran yang lain” pintanya

Sebagai warga yang awam regulasi birokrasi teguh menyampaikan tidak tahu kemana kami harus melakukan pengaduan hal – hal seperti ini dan berencana datang rame rame dengan kelompok pemuda ke DPRD dan Kantor Bupati “Besok kami akan mengajak beberapa pengurus organisasi Pemuda Simbar untuk ke DPRD dan Kantor Bupati meminta ketegasan agar kali ini betul-betul disikapi dan berikan sanksi kontraktornya karena ini bukan yang pertama terjadi di dusun kami”lanjutnya

” Jangan karena dipandang warga pedesaan tidak bisa berbuat apa-apa saat kontraktor nakal seenaknya melaksanakan kegiatan yang nilainya ratusan juta rupiah”pungkas tokoh pemuda yang lahir dan besar di dusun Simbar desa Karangsari yang geram mengungkapkan kekecewaan pembangunan infrastruktur di lingkungannya.

 

(siswanto)

You missed

Kalapas Banyuwangi Ikuti Penanaman Bibit Pohon Kelapa Serentak di SAE Ngajum, Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, MALANG – Mediainfopol.com Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menggelar penanaman bibit pohon kelapa secara serentak di seluruh Indonesia, Kegaiatan tersebut dilaksanakan secara terpusat di Nusakambangan. Rabo (10/9/2025) Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur memusatkan kegiatan penanamannya di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang di Ngajum, Kabupaten Malang. Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa turut hadir dalam kegiatan di SAE Ngajum tersebut sebagai bentuk nyata dukungan dan komitmen untuk menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden dalam Asta Cita Presiden, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kegiatan penanaman dipimpin secara langsung oleh Kepala Kanwil Ditjen Pas Jawa Timur, Kadiyono, didampingi oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Jawa Timur. Kehadiran jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat juga turut memeriahkan dan menguatkan dukungan terhadap agenda strategis nasional ini. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Ditjen Pas Jatim mengungkapkan bahwa total terdapat 10.000 bibit kelapa yang ditanam serentak di seluruh UPT wilayah Jawa Timur. “Rinciannya, yang ditanam di SAE Ngajum ini berjumlah 3.331 pohon. Sedangkan 6.669 bibit lainnya tersebar pada seluruh UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi di Jawa Timur,” jelas Kadiyono. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bernilai simbolis semata, melainkan menjadi bukti nyata komitmen Kanwil Jatim dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung program nasional ketahanan pangan. “Penanaman pohon kelapa ini adalah wujud komitmen kita bersama untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Selain memberi manfaat ekologis, pohon kelapa juga memiliki nilai ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Sementara itu, usai mengikuti kegiatan pusat di Ngajum, Kalapas Banyuwangi menyatakan kesiapannya untuk segera mengimplementasikan hal serupa di wilayah kerjanya. Dijelaskannya, bibit kelapa yang telah dialokasikan akan ditanam secara bertahap di lahan SAE yang berada di Kelurahan Pakis, Banyuwangi. “Keikutsertaan kami dalam kegiatan serentak ini merupakan bentuk kesungguhan Lapas Banyuwangi untuk berkontribusi aktif. Kami berharap, dengan penanaman yang akan kita lakukan di SAE Pakis, Lapas Banyuwangi mampu memberikan kontribusi nyata dan mewujudkan keberhasilan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah,” pungkas Wayan. (siswanto)