Bengkulu//Mediainfopol.com/Suasana religius dan penuh kekhusyukan menyelimuti Lapangan Sport Center Pantai Panjang, Kota Bengkulu, saat ribuan masyarakat dari berbagai penjuru wilayah menghadiri acara Zikir Akbar dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H. Kegiatan spiritual ini menjadi salah satu agenda utama dalam rangkaian Festival Tabut 2025, sebuah pesta budaya tahunan yang menjadi ikon Provinsi Bengkulu.

Acara Zikir Akbar ini dibuka secara resmi oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, yang hadir mewakili Gubernur Bengkulu. Dalam sambutannya, Herwan menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar bentuk seremoni keagamaan, tetapi juga menjadi refleksi kolektif untuk memperkuat keimanan, ketakwaan, dan persatuan masyarakat.

Acara ini merupakan wujud rasa syukur kita atas limpahan rahmat yang telah Allah subhanahu wata’ala berikan kepada kita. Dengan dzikir, kita diajak untuk senantiasa mengingat dan mendekatkan diri kepada-Nya,” ujar Herwan Antoni.

Zikir dipimpin langsung oleh Kyai Piyatno Ilyas dari Padepokan Thariqoh Shidiqqiyyah, yang menyampaikan pesan pesan moral dan spiritual kepada seluruh hadirin. Melalui lantunan doa dan dzikir, masyarakat diajak untuk merefleksikan kehidupan dan memperbanyak ibadah dalam mengawali tahun baru Islam dengan niat dan semangat yang lebih baik.

Lebih lanjut, Herwan menegaskan bahwa kegiatan ini juga selaras dengan visi Pemerintah Provinsi dalam menyukseskan program prioritas “Bantu Rakyat”, sebuah inisiatif yang berorientasi pada penguatan kapasitas sosial, ekonomi, dan spiritual masyarakat Bengkulu.

Marilah kita jadikan momentum tahun baru Islam ini untuk merenungkan kembali perjalanan hidup kita, memperbaiki diri, serta meningkatkan kualitas iman dan ketakwaan kepada Allah SWT,” imbuhnya.

Dalam momen yang sarat makna tersebut, acara juga dimeriahkan dengan jamuan makan jambar nasi kuning khas Bengkulu, sebuah tradisi yang menyimbolkan kebersamaan dan keberkahan. Ribuan porsi nasi kuning disajikan secara massal dan dinikmati bersama oleh masyarakat, menjadi simbol solidaritas dan harmoni sosial.

Nasi kuning jambar bukan sekadar makanan. Ia adalah bagian dari identitas budaya Bengkulu yang kerap hadir dalam berbagai ritual adat dan momen keagamaan. Sajian ini melambangkan kemakmuran, keberkahan, dan rasa syukur atas nikmat hidup yang diberikan oleh Sang Pencipta.

Zikir Akbar menjadi salah satu titik penting dari Festival Tabut 2025, sebuah perayaan budaya dan keagamaan yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Festival ini memperingati peristiwa Asyura, mengenang wafatnya cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Husein, di Padang Karbala.

Melalui Festival Tabut, Bengkulu tidak hanya melestarikan warisan sejarah dan nilai spiritual Islam, namun juga menyuguhkan pertunjukan budaya yang inklusif dan mempersatukan masyarakat dari berbagai latar belakang. Perpaduan antara dzikir, pertunjukan seni, arak-arakan Tabut, hingga kuliner khas daerah menjadikan festival ini unik dan penuh nilai.

Dengan terlaksananya kegiatan ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu berharap agar seluruh elemen masyarakat dapat terus memperkuat nilai-nilai spiritual dan kebudayaan lokal dalam kehidupan sehari-hari. Zikir Akbar dan berbagai agenda Festival Tabut tidak hanya menjadi ajang hiburan atau tradisi semata, tetapi juga instrumen pembangunan karakter bangsa yang berlandaskan nilai religius, toleransi, dan gotong royong.

Bengkulu adalah tanah yang diberkahi. Mari kita jaga warisan leluhur kita ini dan terus melangkah maju dengan iman dan budaya sebagai fondasinya,” tutup Herwan Antoni.
(M.Harus ak)