Lubuklinggau//Mediainfopol.Com/Dalam upaya memperkuat kapasitas kepemimpinan dan keislaman di kalangan generasi muda, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Lubuklinggau menggelar kegiatan Senior Course (SC) dan Intermediate Training Latihan Kader (LK) Tingkat II bertaraf nasional. Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Pemerintah Kota Lubuklinggau melalui Staf Ahli Wali Kota Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Heri Suryanto, bertempat di Aula Diklat Kota Lubuklinggau.

Dalam sambutannya, Heri Suryanto menegaskan bahwa keberadaan HMI sebagai salah satu organisasi mahasiswa tertua dan paling berpengaruh di Indonesia memiliki nilai strategis dalam pembangunan karakter bangsa. Ia menyampaikan apresiasi kepada panitia dan seluruh peserta yang telah menjadikan Lubuklinggau sebagai tuan rumah penyelenggaraan pelatihan kader tingkat nasional ini.

Kami berharap kader HMI mampu menjadi insan cendekia yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga religius dan memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi. Hal ini sangat sejalan dengan visi Kota Lubuklinggau dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan religius,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara organisasi kepemudaan dan pemerintah daerah dalam menciptakan ruang-ruang kolaboratif yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Pemerintah Kota Lubuklinggau, lanjutnya, terbuka terhadap berbagai inisiatif pembangunan SDM, terutama dari kalangan pemuda.

Kegiatan seperti ini bukan hanya seremoni pelatihan, tetapi merupakan bentuk investasi jangka panjang dalam pembangunan daerah. Sesuai dengan tagline Linggau Juara, ‘Maju Kotanya, Sejahtera Masyarakatnya’, kami percaya HMI turut menjadi bagian dari perjalanan menuju kemajuan itu,” imbuh Heri.

Mengangkat tema “Elaborasi Kader, Manifestasi Center of Excellence”, kegiatan SC dan LK II ini dirancang sebagai sarana pembentukan kader-kader unggul yang mampu menjadi pionir di tengah masyarakat, baik dalam bidang keilmuan, kepemimpinan, maupun keislaman.

Ketua Umum HMI Cabang Lubuklinggau, Neka Pratama, menjelaskan bahwa pelatihan ini diikuti oleh kader-kader pilihan dari berbagai cabang HMI se-Indonesia, termasuk dari Lampung, Palembang, OKU, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, dan tentunya dari tuan rumah, Lubuklinggau.

Kami ingin mencetak kader yang tidak hanya kuat secara ideologis, tetapi juga adaptif dan mampu menjawab tantangan zaman. LK II adalah fase penting dalam perjalanan kaderisasi HMI, dan kami percaya peserta tahun ini memiliki potensi besar untuk menjadi center of excellence,” terang Neka.

Acara pembukaan turut dihadiri oleh Kabid Politik dan Ormas Kota Lubuklinggau, Idham, sejumlah tokoh pemuda lokal, perwakilan organisasi mahasiswa lintas perguruan tinggi, serta undangan dari kalangan pemerintahan dan masyarakat.

Kehadiran mereka menandakan dukungan moral dan politis terhadap pentingnya pembangunan karakter dan kepemimpinan pemuda yang berlandaskan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.

Kegiatan SC dan LK II ini akan berlangsung selama beberapa hari, diisi dengan berbagai sesi pelatihan seperti forum diskusi strategis, training leadership, pembekalan ideologi HMI, analisis sosial-politik, serta penguatan nilai-nilai spiritual dan kebangsaan.

Melalui pendekatan holistik ini, peserta diharapkan tidak hanya menguasai teori kepemimpinan, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap problematika sosial yang terjadi di lingkungan mereka.

Kami tidak ingin kader HMI hanya hebat dalam forum, tapi juga tangguh di lapangan. Kami ingin kader menjadi agen perubahan di komunitas masing-masing,” tegas Neka.

Selain menjadi forum kaderisasi, kegiatan ini juga berdampak positif bagi promosi daerah. Dengan hadirnya peserta dari berbagai wilayah, Lubuklinggau mendapat kesempatan untuk memperkenalkan potensi daerahnya, baik dari sisi budaya, pendidikan, maupun infrastruktur sosial.

Pemerintah Kota pun berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi agenda rutin yang menambah denyut aktivitas intelektual dan spiritual di kota berjuluk Kota Metropolis Madani ini.

Kegiatan SC dan LK II HMI ini tidak hanya menjadi ajang pelatihan semata, tetapi juga simbol kebangkitan peran mahasiswa sebagai lokomotif perubahan sosial. Di tengah dinamika bangsa dan tantangan zaman, kader HMI diharapkan tampil sebagai pemimpin masa depan yang visioner, bermoral, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan daerah.
(M.Harus ak)