Bengkulu//Mediainfopol.Com/Pemerintah Provinsi Bengkulu mengambil langkah strategis dalam memperkuat fondasi ekonomi daerah dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Peluncuran dan pengukuhan satgas ini digelar di Balai Raya Semarak, Senin (2/6), dan melibatkan sinergi antara Aparat Penegak Hukum (APH), Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov Bengkulu.
Satgas tersebut secara resmi dikukuhkan oleh Wakil Gubernur Bengkulu, Mian, yang menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam rangka mempercepat peningkatan PAD yang berkelanjutan.
Satgas ini tidak hanya simbolis, tapi menjadi garda terdepan dalam mengawal pengelolaan aset daerah, menutup potensi kebocoran anggaran, serta mengidentifikasi dan menindaklanjuti peluang peningkatan PAD dari sektor-sektor yang selama ini belum tergarap optimal,” ujar Mian.
Gubernur Bengkulu Helmi Hasan, yang turut hadir secara virtual melalui Zoom Meeting, menyampaikan bahwa pembentukan Satgas Optimalisasi PAD merupakan bentuk kesiapan dan komitmen daerah dalam menjawab tantangan pembangunan nasional, khususnya menyusul arahan Presiden Prabowo Subianto terkait target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
Bapak Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%. Pemerintah Provinsi Bengkulu tidak ingin hanya menonton. Kami bertekad menjadi provinsi pertama yang mewujudkan angka itu melalui pengelolaan PAD yang profesional, akuntabel, dan berkelanjutan,” kata Helmi dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Helmi menekankan bahwa kunci pencapaian target tersebut adalah pengelolaan aset daerah secara optimal. Ia menilai banyak aset milik daerah yang belum dimanfaatkan maksimal atau bahkan terbengkalai, padahal memiliki potensi besar sebagai sumber PAD.
Selama ini masih banyak aset yang tidak menghasilkan. Padahal kalau dikelola secara profesional, itu bisa menopang program-program prioritas seperti perbaikan infrastruktur, pelayanan dasar, hingga pemberdayaan ekonomi masyarakat,” tambah Helmi.
Sebagai gambaran, salah satu keluhan utama masyarakat saat ini adalah buruknya infrastruktur jalan di berbagai wilayah Bengkulu. Sekitar 70 persen jalan provinsi dilaporkan dalam kondisi rusak, dan belum mendapatkan perhatian optimal akibat keterbatasan anggaran.
Masyarakat menginginkan jalan mulus, layanan publik yang baik, dan fasilitas yang layak. Semuanya butuh anggaran, dan PAD adalah sumber vital untuk itu,” tandas Helmi.
Satgas Optimalisasi PAD akan bertugas melakukan pemetaan aset, mendorong pendataan dan sertifikasi, memperbaiki sistem retribusi dan pajak daerah, serta melakukan pengawasan dan penindakan terhadap potensi kebocoran anggaran.
Dalam jangka menengah, Satgas ini juga ditugaskan untuk mengembangkan skema kerja sama dengan pihak swasta dan investor guna mempercepat pemanfaatan aset yang produktif, seperti lahan tidur, bangunan pemerintah yang tidak difungsikan, hingga potensi pendapatan dari sektor pariwisata, perhubungan, dan perkebunan.
Pembentukan Satgas ini menjadi bagian dari strategi besar Pemprov Bengkulu untuk menuju kemandirian fiskal. Saat ini, ketergantungan terhadap dana transfer dari pusat masih tinggi, sementara kontribusi PAD terhadap total pendapatan daerah dinilai masih rendah.
Melalui optimalisasi PAD, Pemerintah Provinsi Bengkulu berharap dapat memperkuat struktur keuangan daerah, meningkatkan daya saing ekonomi, serta mendorong tercapainya visi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
(M.Harus ak)