Jember – Mediainfopol.com

Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Jember, Mohammad Sholeh, memberikan penjelasan kepada awak media terkait kebijakan penyerapan gabah oleh Bulog dan pentingnya menjaga kualitas hasil panen. Keterangan ini disampaikan pada Kamis, 1 Mei 2025, bertempat di Desa Sumberrejo, Kecamatan Ambulu, saat berlangsungnya kegiatan panen raya.

Dalam keterangannya, Mohammad Sholeh menegaskan bahwa pemerintah melalui Pupuk Indonesia telah menyiapkan kebutuhan pupuk petani sejak awal masa tanam. “Ini adalah bentuk komitmen pemerintah agar petani bisa mendapatkan hasil maksimal. Pupuk sudah tersedia, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya dengan baik,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa penyerapan gabah oleh Bulog dilakukan dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah, yakni Rp6.500 per kilogram. Namun, ia mengingatkan bahwa hanya gabah dengan kualitas baik yang akan diserap. “Kita harus paham, jangan sampai petani memanen gabah yang belum siap atau berkualitas rendah. Karena nanti akan berdampak pada kualitas beras yang dikonsumsi masyarakat,” katanya.

Menurut Sholeh, gabah yang diserap Bulog nantinya akan diolah dan dikembalikan kepada masyarakat dalam bentuk beras bantuan atau cadangan pangan. Oleh karena itu, petani diminta sadar akan pentingnya menjaga mutu hasil panen. “Kalau kualitas gabah baik, maka berasnya juga baik. Ini akan kembali lagi ke masyarakat, jadi ini bukan hanya untuk petani saja, tapi untuk kita semua,” jelasnya.

Dengan hasil panen di Desa Sumberrejo yang mencapai 8 hingga 10 ton per hektar, Sholeh berharap sinergi antara petani, pemerintah, dan Bulog dapat terus ditingkatkan. “Kesadaran petani untuk panen tepat waktu dan menjaga kualitas harus kita bangun bersama. Inilah kunci sukses pertanian kita ke depan,” tutupnya.

 

Redaksi : ( erman)