CURUP//Mediainfopol.Com/Puluhan warga Desa Kali Padang mendatangi kantor Badan Musyawarah Adat (BMA) Rejang Lebong Bengkulu untuk melaporkan dugaan kasus asusila yang menyeret Kepala Desa (Kades) mereka, MK. Kades tersebut diduga menjalin hubungan dengan istri salah satu warganya, yang kemudian memicu kemarahan masyarakat setempat.
Ketua Forum Masyarakat Kali Padang, Suwito, menegaskan bahwa warga tidak bisa menerima pemimpin yang terlibat dalam skandal seperti ini. Ia menyebut, masyarakat telah melakukan ritual adat ‘cuci kampung’ sebagai bentuk simbolis bahwa Kades tersebut telah melakukan kesalahan.
“Benar, dengan dilaksanakannya ‘cuci kampung’ berarti Kades itu mengakui bersalah. Kami warga tidak bisa menerima pemimpin seperti itu, kami minta agar dia dipecat,” ujar Suwito.
Menanggapi laporan warga, Ketua BMA Rejang Lebong, Ir. Ahmad Faizir, MM, yang didampingi dua anggotanya, mengaku heran mengapa BMA Desa Kali Padang tidak segera melaporkan persoalan ini. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan segera bertindak dengan memanggil pihak-pihak terkait.
“Jangan khawatir, besok kami akan memanggil orang-orang yang mengetahui masalah ini. Jika memang benar, saya akan membawa kasus ini ke Polres,” tegas Ahmad Faizir.
Pernyataan ini menjadi angin segar bagi warga yang berharap agar dugaan kasus asusila ini bisa segera diusut tuntas
Sementara itu, masyarakat Kali Padang semakin mendesak agar MK dicopot dari jabatannya. Mereka menilai bahwa seorang pemimpin desa seharusnya menjadi panutan, bukan justru terlibat dalam skandal yang mencoreng nama baik desa.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya terhadap perilaku Kades tersebut.
“Kami butuh pemimpin yang bisa dipercaya dan menjadi contoh yang baik. Jika benar Kades melakukan hal itu, dia harus mundur atau dipecat!” ujarnya.
Kasus ini kini menjadi sorotan publik, tidak hanya di Desa Kali Padang tetapi juga di wilayah Rejang Lebong secara umum. Warga berharap agar pihak berwenang segera mengambil tindakan tegas agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
(M.Harus ak)