BANYUWANGI – Mediainfopol.com

Selasa, 4 Februari 2025 malam itu, Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo (RKBK) Banyuwangi menjadi saksi penting dalam perjalanan Yayasan Sahabat Dhuafa. Sebuah agenda penting digelar untuk mengonsolidasikan dan memperkuat program-program sosial kemanusiaan yang sudah dijalankan yayasan ini.

Sekaligus merencanakan langkah strategis yang akan diambil pada tahun 2025 dan tahun-tahun mendatang. Pertemuan terbatas tersebut dihadiri pengurus inti, yaitu Ketua Yayasan Sahabat Dhuafa, Nosa Melenega, Dewan Pendiri Sistim Indra Setiawan dan Indah Purwaningrum, serta Pembina Yayasan, Hakim Said, SH. Rabo (5/2/2025)

 

Nosa Melenega, yang memimpin Yayasan Sahabat Dhuafa, memaparkan capaian-capaian luar biasa yang telah dilakukan oleh yayasan dalam berbagai bidang. Dalam laporannya, Nosa mengungkapkan bahwa Yayasan Sahabat Dhuafa telah berhasil menjalankan beberapa program unggulan, seperti Panti Asuhan/Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Sahabat Dhuafa Banyuwangi, Panti Jompo/Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKSLU), serta Pondok Pesantren Sahabat Anak Alqur’an Indonesia.

Selain itu, yayasan juga aktif memberikan kursus Bahasa Inggris gratis untuk anak-anak pelajar dan masyarakat, menyediakan bantuan ambulance/Mobil Siaga, dan mendampingi pasien dhuafa yang membutuhkan. Nosa menegaskan bahwa yayasan siap melayani masyarakat 24 jam penuh dalam berbagai hal yang berkaitan dengan kemanusiaan.

 

Sistim Indra Setiawan, Ketua Dewan Pendiri Yayasan Sahabat Dhuafa, dalam kesempatan tersebut mengungkapkan dukungannya terhadap keberlanjutan program yayasan. “Kami sangat bangga dengan apa yang telah dicapai oleh yayasan ini. Kami percaya bahwa dengan sinergi yang kuat, yayasan ini akan terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, khususnya dhuafa di Banyuwangi,” ujarnya.

 

Indah Purwaningrum, Dewan Pendiri lainnya, juga menambahkan, “Perjalanan Yayasan Sahabat Dhuafa masih panjang. Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberikan support penuh, agar pelayanan kami kepada masyarakat yang membutuhkan terus berkembang, ” ungkapnya.

 

Tak kalah penting, Hakim Said, SH, yang juga Pembina Yayasan Sahabat Dhuafa dan Ketua Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo (RKBK) Banyuwangi, menyampaikan pandangannya.

 

“Sebagai pembina, saya merasa bangga melihat yayasan ini berjalan dengan baik. Program-program yang dihadirkan sudah memberikan dampak positif bagi masyarakat. Kami akan terus mendukung sepenuhnya dari semua sisi, untuk memastikan bahwa pelayanan kepada masyarakat terus meningkat,” ujar Hakim Said.

 

Melihat ke depan, para pengurus dan pendiri Yayasan Sahabat Dhuafa sepakat untuk terus memperluas cakupan layanan. “Kami tidak hanya ingin membantu mereka yang berada di sekitar Banyuwangi, tetapi kami berencana untuk memperluas jangkauan program ke wilayah lain yang membutuhkan,” tambah Nosa Melenega.

 

Sebagai penutup, Nosa mengingatkan bahwa tantangan ke depan akan semakin besar, namun dengan dukungan dari para pendiri, pembina, serta masyarakat Banyuwangi, yayasan ini yakin bisa terus berkontribusi dalam membangun kesejahteraan sosial, terutama bagi mereka yang berada dalam keterbatasan.

 

(sis kbiromip)

You missed

Kalapas Banyuwangi Ikuti Penanaman Bibit Pohon Kelapa Serentak di SAE Ngajum, Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, MALANG – Mediainfopol.com Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menggelar penanaman bibit pohon kelapa secara serentak di seluruh Indonesia, Kegaiatan tersebut dilaksanakan secara terpusat di Nusakambangan. Rabo (10/9/2025) Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur memusatkan kegiatan penanamannya di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang di Ngajum, Kabupaten Malang. Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa turut hadir dalam kegiatan di SAE Ngajum tersebut sebagai bentuk nyata dukungan dan komitmen untuk menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden dalam Asta Cita Presiden, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kegiatan penanaman dipimpin secara langsung oleh Kepala Kanwil Ditjen Pas Jawa Timur, Kadiyono, didampingi oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Jawa Timur. Kehadiran jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat juga turut memeriahkan dan menguatkan dukungan terhadap agenda strategis nasional ini. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Ditjen Pas Jatim mengungkapkan bahwa total terdapat 10.000 bibit kelapa yang ditanam serentak di seluruh UPT wilayah Jawa Timur. “Rinciannya, yang ditanam di SAE Ngajum ini berjumlah 3.331 pohon. Sedangkan 6.669 bibit lainnya tersebar pada seluruh UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi di Jawa Timur,” jelas Kadiyono. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bernilai simbolis semata, melainkan menjadi bukti nyata komitmen Kanwil Jatim dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung program nasional ketahanan pangan. “Penanaman pohon kelapa ini adalah wujud komitmen kita bersama untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Selain memberi manfaat ekologis, pohon kelapa juga memiliki nilai ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Sementara itu, usai mengikuti kegiatan pusat di Ngajum, Kalapas Banyuwangi menyatakan kesiapannya untuk segera mengimplementasikan hal serupa di wilayah kerjanya. Dijelaskannya, bibit kelapa yang telah dialokasikan akan ditanam secara bertahap di lahan SAE yang berada di Kelurahan Pakis, Banyuwangi. “Keikutsertaan kami dalam kegiatan serentak ini merupakan bentuk kesungguhan Lapas Banyuwangi untuk berkontribusi aktif. Kami berharap, dengan penanaman yang akan kita lakukan di SAE Pakis, Lapas Banyuwangi mampu memberikan kontribusi nyata dan mewujudkan keberhasilan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah,” pungkas Wayan. (siswanto)