Banyuwangi – Mediainfopol.com

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Timur (Kakanwil Ditjenpas Jatim), Kadiyono meresmikan gereja Metanoia di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi, Rabu (22/1/2025).

Gereja yang terletak tepat disamping Aula Sahardjo Lapas Banyuwangi itu dibangun dengan tujuan untuk memberikan tempat ibadah bagi Warga Binaan yang beragama Nasrani.

 

Kadiyono menyebut, peresmian itu menjadi simbol komitmen Lapas Banyuwangi dalam memenuhi hak beribadah Warga Binaan, khususnya yang beragama Kristen dan Katolik.

 

“Kami berharap gereja ini dapat menjadi tempat yang layak dan nyaman bagi Warga Binaan untuk menyalurkan hak ibadahnya,” ujarnya.

 

Sementara itu, Kepala Lapas Banyuwangi, Mochamad Mukaffi mengatakan bahwa pembangunan Gereja Metanoia juga menjadi bagian dari program integrasi spiritual dan rehabilitasi sosial yang menjadi bagian dari pembinaan di Lapas Banyuwangi.

 

“Peresmian gereja ini juga diharapkan dapat meningkatkan suasana kekeluargaan dan saling mendukung antar sesama Warga Binaan dalam menjalankan ibadah,” ucapnya.

 

Mukaffi menambahkan, dalam pelaksanaan pembinaan kepribadian bagi Warga Binaan yang beragama Kristen dan Katolik, Lapas Banyuwangi menggandeng Jemaat Kristen Indonesia Mandat Kerajaan dari Yayasan Gabriel Banyuwangi.

 

“Ibadah bagi Warga Binaan Nasrani rutin diselenggarakan setiap Jumat dan Minggu dengan dipandu oleh perwakilan Jemaat Kristen Indonesia,” pungkasnya.

 

(Sis kbiromip)

You missed

Kalapas Banyuwangi Ikuti Penanaman Bibit Pohon Kelapa Serentak di SAE Ngajum, Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, MALANG – Mediainfopol.com Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menggelar penanaman bibit pohon kelapa secara serentak di seluruh Indonesia, Kegaiatan tersebut dilaksanakan secara terpusat di Nusakambangan. Rabo (10/9/2025) Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur memusatkan kegiatan penanamannya di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang di Ngajum, Kabupaten Malang. Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa turut hadir dalam kegiatan di SAE Ngajum tersebut sebagai bentuk nyata dukungan dan komitmen untuk menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden dalam Asta Cita Presiden, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kegiatan penanaman dipimpin secara langsung oleh Kepala Kanwil Ditjen Pas Jawa Timur, Kadiyono, didampingi oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Jawa Timur. Kehadiran jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat juga turut memeriahkan dan menguatkan dukungan terhadap agenda strategis nasional ini. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Ditjen Pas Jatim mengungkapkan bahwa total terdapat 10.000 bibit kelapa yang ditanam serentak di seluruh UPT wilayah Jawa Timur. “Rinciannya, yang ditanam di SAE Ngajum ini berjumlah 3.331 pohon. Sedangkan 6.669 bibit lainnya tersebar pada seluruh UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi di Jawa Timur,” jelas Kadiyono. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bernilai simbolis semata, melainkan menjadi bukti nyata komitmen Kanwil Jatim dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung program nasional ketahanan pangan. “Penanaman pohon kelapa ini adalah wujud komitmen kita bersama untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Selain memberi manfaat ekologis, pohon kelapa juga memiliki nilai ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Sementara itu, usai mengikuti kegiatan pusat di Ngajum, Kalapas Banyuwangi menyatakan kesiapannya untuk segera mengimplementasikan hal serupa di wilayah kerjanya. Dijelaskannya, bibit kelapa yang telah dialokasikan akan ditanam secara bertahap di lahan SAE yang berada di Kelurahan Pakis, Banyuwangi. “Keikutsertaan kami dalam kegiatan serentak ini merupakan bentuk kesungguhan Lapas Banyuwangi untuk berkontribusi aktif. Kami berharap, dengan penanaman yang akan kita lakukan di SAE Pakis, Lapas Banyuwangi mampu memberikan kontribusi nyata dan mewujudkan keberhasilan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah,” pungkas Wayan. (siswanto)