Musi Rawas//Mediainfopol.Com/Hanya butuh 20 jam, Satreskrim Polres Musi Rawas (Mura), bersama Unit Reskrim Polsek Muara Kelingi, berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan, Mulyono 50 warga SP 7 Desa Mangan Jaya Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Mura.

Diketahui identitas tersangka, Maulana 30 warga Dusun I, Desa Mangan Jaya, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Mura. Tersangka ditangkap di kebun perusahaan di Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Mura, tanpa melakukan perlawanan, sekitar pukul 12.15 WIB, Sabtu 4/1/2025.

Saat dimintai keterangan personel, tersangka membunuh korban lantaran dituduh korban mencuri jedol karet milik korban sekaligus disertai mendapatkan pengancaman dari korban dengan menggunakan senapan angin.

Hal tersebut dibenarkan, Kapolres Mura, AKBP Andi Supriadi SH, SIK, MH, melalui Kasat Reskrim, Iptu Ryan Tiantoro Putra S.Tr. K, SIK, didampingi, Kapolsek Muara Kelingi, Iptu Suhendra SH, saat dikonfirmasi, Sabtu 4/1/2025.

“Berkat kerja keras personel Satreskrim Polres Mura bersama Unit Reskrim Polsek Muara Kelingi, sehingga berhasil menangkap tersangka, Maulana, kurang dari 24 jam setelah kejadian,” kata Kasat Reskrim didampingi Kapolsek

Kasat Reskrim menjelaskan, setelah adanya musibah tersebut, Kanit Pidum, Ipda Novra Robialda SIP, bersama Tim Landak dan Kapolsek Muara Kelingi, Iptu Suhendra dan Kanit Reskrim, Ipda Ahmad Kurnianto, langsung meluncur ke lokasi untuk melakukan olah TKP sekaligus melakukan pengejaran dari kemarin, Jumat 3/1/2025, hingga hari ini, Sabtu 4/1/2025.

Sekitar pukul, 03.30 WIB, personel gabungan, mendapatkan informasi bahwa tersangka berada di dalam pondok didalam kebun. Kemudian anggota langsung meluncur ke TKP, namun setiba di TKP ternyata yang bersangkutan tidak berada lagi di lokasi, personel terus melakukan pengejaran hingga hari ini, Sabtu 4/1/2025.

Selanjutnya, personel terus melakukan pengejaran dan penyelidikan, hingga mendapatkan Informasi, sekitar pukul 12.30 WIB, bahwa tersangka berada di kebun perusahaan Kecamatan Muara Kelingi, tersangka ingin menyerahkan diri.

Kemudian dengan sigap langsung meluncur dan melakukan penangkapan, setiba di lokasi ternyata benar yang bersangkutan berada di TKP, tanpa pikir panjang anggota langsung melakukan penangkapan dan menggelandang tersangka ke Polres Mura, tanpa melakukan perlawanan.

“Tersangka mengakui perbuatannya, dengan cara menusuk korban mengunakan pisau. Dan, tersangka melakukan perbuatan itu, lantaran dituduh korban mencuri jedol karet milik korban, serta mengancam ingin menembak dengan senapan angin, lalu tersangka menepis senapan dan menarik kerah baju korban dan menusuk perut korban dengan pisau sebanyak dua kali yang diambil dari pinggang tersangka, setelah korban terjatuh, tersangka kembali menikam sebanyak lima kali di perut kanan dan satu kali di leher,” jelasnya

Lebih lanjut, Kasat Reskrim menjelaskan, berdasarkan laporan polisi LP/ B-01 / I / 2025 / Sumsel/ Sek Muara Kelingi, tgl 03 Januari 2025. Kejadian tersebut bermula, saat korban pulang dari sawah langsung pergi ke kebun untuk mengambil rumput.

Namun sekitar Pukul 15.30 WIB, korban ditemukan oleh, Ponadi, yang mana pada saat itu Ponadi pulang dari memotong rumput dan melihat korban dalam keadaan tergeletak di tanah. Melihat hal tersebut, Ponadi langsung pulang meminta pertolongan dan memberitahu Heri menantu korban dan istri korban bahwasanya korban pingsan.

Kemudian, Heri dan beserta keluarga langsung menuju kelokasi dan setiba lokasi korban dalam keadaan sudah meninggal dunia dengan banyak bekas luka tusukan di tubuh korban.

Lalu, keluarga korban langsung menghubungi pemerintah Desa dan pihak Kepolisian meminta bantuan kemudian langsung dibawak ke Puskesmas Muara Kelingi.

“Selain tersangka kami juga menyita barang bukti diantaranya, satu helai switer berwarna kuning baju tersangka, satu helai baju berwarna putih garis garis hitam baju tersangka, satu helai celana dasar panjang berwarna hijau celana tersangka, satu bilah pisau bergagan kayu berwarna coklat gelap pisau tersangka, satu buah senapang angin gejeluk bergagang kayu berwarna kuning milik korban satu bilah arit bergagang kayu milik korban, di satu helai baju kaos warna abu abu milik korban dan satu helai celana dasar panjang warna hitam milik korban,” tuturnya.
(M.Harus ak)

You missed

Kalapas Banyuwangi Ikuti Penanaman Bibit Pohon Kelapa Serentak di SAE Ngajum, Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, MALANG – Mediainfopol.com Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menggelar penanaman bibit pohon kelapa secara serentak di seluruh Indonesia, Kegaiatan tersebut dilaksanakan secara terpusat di Nusakambangan. Rabo (10/9/2025) Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur memusatkan kegiatan penanamannya di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang di Ngajum, Kabupaten Malang. Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa turut hadir dalam kegiatan di SAE Ngajum tersebut sebagai bentuk nyata dukungan dan komitmen untuk menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden dalam Asta Cita Presiden, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kegiatan penanaman dipimpin secara langsung oleh Kepala Kanwil Ditjen Pas Jawa Timur, Kadiyono, didampingi oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Jawa Timur. Kehadiran jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat juga turut memeriahkan dan menguatkan dukungan terhadap agenda strategis nasional ini. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Ditjen Pas Jatim mengungkapkan bahwa total terdapat 10.000 bibit kelapa yang ditanam serentak di seluruh UPT wilayah Jawa Timur. “Rinciannya, yang ditanam di SAE Ngajum ini berjumlah 3.331 pohon. Sedangkan 6.669 bibit lainnya tersebar pada seluruh UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi di Jawa Timur,” jelas Kadiyono. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bernilai simbolis semata, melainkan menjadi bukti nyata komitmen Kanwil Jatim dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung program nasional ketahanan pangan. “Penanaman pohon kelapa ini adalah wujud komitmen kita bersama untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Selain memberi manfaat ekologis, pohon kelapa juga memiliki nilai ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Sementara itu, usai mengikuti kegiatan pusat di Ngajum, Kalapas Banyuwangi menyatakan kesiapannya untuk segera mengimplementasikan hal serupa di wilayah kerjanya. Dijelaskannya, bibit kelapa yang telah dialokasikan akan ditanam secara bertahap di lahan SAE yang berada di Kelurahan Pakis, Banyuwangi. “Keikutsertaan kami dalam kegiatan serentak ini merupakan bentuk kesungguhan Lapas Banyuwangi untuk berkontribusi aktif. Kami berharap, dengan penanaman yang akan kita lakukan di SAE Pakis, Lapas Banyuwangi mampu memberikan kontribusi nyata dan mewujudkan keberhasilan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah,” pungkas Wayan. (siswanto)