Musi Rawas//Mediainfopol.Com/Kejadian tragis yang menimpa Mulyono (50), seorang petani di kebun karet Musi Rawas, mengundang perhatian publik. Kasus pembunuhan ini terjadi pada Jumat, 3 Januari 2025, sekitar pukul 16.00 WIB, di kebun karet SP 7 Desa Mangan Jaya, Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas. Namun, berkat kerja keras tim gabungan dari Polres Musi Rawas dan Polsek Muara Kelingi, terduga pelaku yang diketahui berinisial M berhasil ditangkap hanya dalam waktu kurang dari 1×24 jam setelah kejadian.

Kapolres Musi Rawas AKBP Andi Supriadi, melalui Kasi Humas AKP Herdiansyah, mengonfirmasi bahwa terduga pelaku telah diamankan. “Saat ini, terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan di Polsek Muara Kelingi. Kami berkomitmen untuk mengungkap motif di balik pembunuhan ini,” ujar AKP Herdiansyah dalam wawancara pada Sabtu (4/1/2025).

Penemuan Mayat yang Mengerikan Peristiwa pembunuhan ini bermula ketika Mulyono yang sehari-harinya bekerja sebagai petani, pada pagi harinya sempat beraktivitas di sawah sebelum melanjutkan perjalanan menuju kebun karet untuk mencari pakan ternak. Namun, sekitar pukul 16.00 WIB, saksi mata Ponadi yang kembali dari kebun terkejut melihat sepeda motor korban terparkir di jalan kebun yang sepi. Ketika ia mendekati lokasi, Ponadi menemukan tubuh Mulyono sudah tergeletak tak bernyawa di tanah dengan sejumlah luka di tubuhnya.

Melihat kondisi tersebut, saksi langsung melaporkan temuan itu kepada keluarga korban dan segera menghubungi pihak kepolisian. Olah tempat kejadian perkara (TKP) pun dilakukan oleh aparat kepolisian. Hasilnya, ditemukan fakta mencengangkan berupa delapan luka tusuk pada tubuh korban serta satu luka robek di bagian atas bibir. Polisi menduga kuat Mulyono menjadi korban pembunuhan sadis.

Penyelidikan Mendalam Saat ini, aparat kepolisian masih mengembangkan penyelidikan untuk mengungkap motif pembunuhan ini. Beberapa saksi telah diperiksa, namun hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi mengenai latar belakang atau hubungan antara korban dengan terduga pelaku. Namun, menurut informasi yang beredar, polisi tengah memfokuskan penyelidikan pada dugaan adanya masalah pribadi atau perselisihan yang mungkin menjadi pemicu dari tindakan kekerasan ini.

“Penangkapan terduga pelaku merupakan langkah awal kami dalam mengungkap kasus ini. Kami tidak akan berhenti sampai kami mengetahui sepenuhnya motif yang melatarbelakangi peristiwa ini. Semua kemungkinan sedang kami selidiki,” tambah AKP Herdiansyah.

Jenazah Dimakamkan dengan Rasa Duka Mendalam Setelah dilakukan otopsi, jenazah Mulyono akhirnya dimakamkan pada Sabtu, 4 Januari 2025 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Mangan Jaya, Kecamatan Muara Kelingi, dengan dihadiri oleh keluarga dan kerabat yang berduka. Kepergian Mulyono yang tragis meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat sekitar yang mengenalnya sebagai sosok yang ramah dan pekerja keras.

Kasus ini menjadi perhatian serius bagi pihak kepolisian Musi Rawas, yang berjanji untuk terus mengusut tuntas peristiwa yang merenggut nyawa seorang petani tersebut. Penangkapan pelaku dalam waktu singkat menunjukkan komitmen polisi untuk menegakkan hukum dan memberikan keadilan bagi korban serta keluarganya.

Dengan demikian, penyelidikan terhadap kasus ini akan terus berlanjut, dan masyarakat berharap pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan memberikan dukungan penuh dalam proses hukum yang sedang berjalan.
(M.Harus ak)

You missed

Kalapas Banyuwangi Ikuti Penanaman Bibit Pohon Kelapa Serentak di SAE Ngajum, Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, MALANG – Mediainfopol.com Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menggelar penanaman bibit pohon kelapa secara serentak di seluruh Indonesia, Kegaiatan tersebut dilaksanakan secara terpusat di Nusakambangan. Rabo (10/9/2025) Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur memusatkan kegiatan penanamannya di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang di Ngajum, Kabupaten Malang. Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa turut hadir dalam kegiatan di SAE Ngajum tersebut sebagai bentuk nyata dukungan dan komitmen untuk menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden dalam Asta Cita Presiden, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kegiatan penanaman dipimpin secara langsung oleh Kepala Kanwil Ditjen Pas Jawa Timur, Kadiyono, didampingi oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Jawa Timur. Kehadiran jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat juga turut memeriahkan dan menguatkan dukungan terhadap agenda strategis nasional ini. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Ditjen Pas Jatim mengungkapkan bahwa total terdapat 10.000 bibit kelapa yang ditanam serentak di seluruh UPT wilayah Jawa Timur. “Rinciannya, yang ditanam di SAE Ngajum ini berjumlah 3.331 pohon. Sedangkan 6.669 bibit lainnya tersebar pada seluruh UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi di Jawa Timur,” jelas Kadiyono. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bernilai simbolis semata, melainkan menjadi bukti nyata komitmen Kanwil Jatim dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung program nasional ketahanan pangan. “Penanaman pohon kelapa ini adalah wujud komitmen kita bersama untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Selain memberi manfaat ekologis, pohon kelapa juga memiliki nilai ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Sementara itu, usai mengikuti kegiatan pusat di Ngajum, Kalapas Banyuwangi menyatakan kesiapannya untuk segera mengimplementasikan hal serupa di wilayah kerjanya. Dijelaskannya, bibit kelapa yang telah dialokasikan akan ditanam secara bertahap di lahan SAE yang berada di Kelurahan Pakis, Banyuwangi. “Keikutsertaan kami dalam kegiatan serentak ini merupakan bentuk kesungguhan Lapas Banyuwangi untuk berkontribusi aktif. Kami berharap, dengan penanaman yang akan kita lakukan di SAE Pakis, Lapas Banyuwangi mampu memberikan kontribusi nyata dan mewujudkan keberhasilan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah,” pungkas Wayan. (siswanto)