GRESIK – mediainfopol.com
Polres Gresik menggelar rapat pra operasi Operasi Zebra Semeru 2024 pada Jumat, 11 Oktober 2024 di Gedung SAR Rupatama, Mapolres Gresik. Operasi yang bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama Pemilu Daerah mendatang akan fokus pada penegakan hukum lalu lintas dan edukasi masyarakat.

Rapat dipimpin Wakapolres Gresik Kompol Danu Anindhito Kuncoro, Kabagops AKP Chakim Amrullah, dan Kasatlantas AKP Derie Fradesca PJU dan personil Polres Gresik.

Rapat membahas strategi operasional, meninjau pedoman terbaru dari Polda Jawa Timur, dan menekankan pentingnya koordinasi dan kerja sama antar semua unit.

Salah satunya dengan melalui virtual dengan Polda Jawa Timur, dengan mendengar tentang tujuan dan prosedur operasi. Pertemuan tersebut juga membahas pembaruan terbaru mengenai seragam dan peralatan polisi.

Wakapolres Gresik Kompol Danu menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara penegakan hukum yang ketat dan keterlibatan masyarakat. Ia mengingatkan petugas untuk bersikap hormat dan profesional dalam berinteraksi dengan masyarakat.

“Tujuan kami bukan hanya menegakkan hukum lalu lintas tetapi juga mendidik masyarakat tentang praktik berkendara yang aman,” ujarnya.

Operasi yang dijadwalkan dimulai pada tanggal 14 dan berakhir pada tanggal 27 Oktober 2024 akan melibatkan 74 Personil.(**)

By Man

You missed

Kalapas Banyuwangi Ikuti Penanaman Bibit Pohon Kelapa Serentak di SAE Ngajum, Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, MALANG – Mediainfopol.com Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menggelar penanaman bibit pohon kelapa secara serentak di seluruh Indonesia, Kegaiatan tersebut dilaksanakan secara terpusat di Nusakambangan. Rabo (10/9/2025) Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur memusatkan kegiatan penanamannya di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang di Ngajum, Kabupaten Malang. Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa turut hadir dalam kegiatan di SAE Ngajum tersebut sebagai bentuk nyata dukungan dan komitmen untuk menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden dalam Asta Cita Presiden, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kegiatan penanaman dipimpin secara langsung oleh Kepala Kanwil Ditjen Pas Jawa Timur, Kadiyono, didampingi oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Jawa Timur. Kehadiran jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat juga turut memeriahkan dan menguatkan dukungan terhadap agenda strategis nasional ini. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Ditjen Pas Jatim mengungkapkan bahwa total terdapat 10.000 bibit kelapa yang ditanam serentak di seluruh UPT wilayah Jawa Timur. “Rinciannya, yang ditanam di SAE Ngajum ini berjumlah 3.331 pohon. Sedangkan 6.669 bibit lainnya tersebar pada seluruh UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi di Jawa Timur,” jelas Kadiyono. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bernilai simbolis semata, melainkan menjadi bukti nyata komitmen Kanwil Jatim dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung program nasional ketahanan pangan. “Penanaman pohon kelapa ini adalah wujud komitmen kita bersama untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Selain memberi manfaat ekologis, pohon kelapa juga memiliki nilai ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Sementara itu, usai mengikuti kegiatan pusat di Ngajum, Kalapas Banyuwangi menyatakan kesiapannya untuk segera mengimplementasikan hal serupa di wilayah kerjanya. Dijelaskannya, bibit kelapa yang telah dialokasikan akan ditanam secara bertahap di lahan SAE yang berada di Kelurahan Pakis, Banyuwangi. “Keikutsertaan kami dalam kegiatan serentak ini merupakan bentuk kesungguhan Lapas Banyuwangi untuk berkontribusi aktif. Kami berharap, dengan penanaman yang akan kita lakukan di SAE Pakis, Lapas Banyuwangi mampu memberikan kontribusi nyata dan mewujudkan keberhasilan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah,” pungkas Wayan. (siswanto)