Lubuklinggau// Mediainfopol.CoPenjabat (Pj) Wali Kota Lubuklinggau, H. Koimudin, menghadiri rapat pembahasan inflasi yang diadakan bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Rapat ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom dari Command Center Pemkot Lubuklinggau, berlokasi di Jalan Garuda No. 35, RT.02 Kelurahan Kayu Ara, Kecamatan Lubuklinggau Barat I.

Rapat dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, yang mengupas perkembangan inflasi hingga September 2024. Tito menyebutkan bahwa tingkat deflasi komponen harga bergejolak pada September 2024 mencapai 2,81 persen, menjadikannya deflasi terdalam selama empat tahun terakhir. Angka ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya, mulai dari September 2020 hingga 2023.

“Deflasi pada September 2024 merupakan yang terdalam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ini menunjukkan dinamika harga yang mengalami tekanan sejak awal tahun,” ujar Tito Karnavian. Sepanjang tahun 2024, inflasi komponen harga bergejolak mencatat angka tertinggi pada Maret. Namun, mulai Juni terjadi penurunan inflasi yang berlanjut hingga mencapai deflasi pada Juli, dan semakin dalam di bulan September.

Penyebab utama deflasi pada September 2024 berasal dari penurunan harga bahan makanan yang mengalami deflasi sebesar 1,93 persen. Selain itu, komponen energi juga mengalami deflasi sebesar 0,30 persen, dipengaruhi oleh penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi. Ini memberikan dampak langsung terhadap harga-harga komoditas dan barang konsumsi di masyarakat, sehingga berpengaruh pada daya beli.

Kendati begitu, Tito Karnavian mengingatkan bahwa pemerintah tetap harus waspada terhadap potensi inflasi kembali di bulan-bulan mendatang, terutama menjelang akhir tahun. “Kita harus menjaga momentum ini dan memastikan stabilitas harga, sehingga masyarakat dapat merasakan dampak positif dari kebijakan ini,” tegasnya.

Selain fokus pada isu inflasi, rapat ini juga mencakup peluncuran program baru di sektor ekonomi kreatif. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, memperkenalkan Game Asset Nusantara (GANA), sebuah platform gim yang menonjolkan kekayaan budaya Indonesia. Peluncuran ini merupakan bagian dari program bertajuk Launching Program Bangga Main Gim Lokal.

Sandiaga Uno mengungkapkan harapannya agar GANA dapat menjadi wadah bagi anak-anak muda dan pengembang gim lokal untuk mengeksplorasi budaya Indonesia melalui medium digital. “Kami berharap melalui GANA, para pengembang gim dapat terus menggali potensi budaya Nusantara dan memperkenalkan keunikan Indonesia kepada dunia. Ini juga untuk memperkuat ekosistem industri kreatif di tanah air,” kata Sandiaga.

Dalam acara tersebut, hadir pula beberapa pejabat dari Pemerintah Kota Lubuklinggau, termasuk Staf Ahli II Hb. Kamaluddin; Asisten II Bidang Perekonomian, H. Surya Darma; Kepala Dinas Pangan, Tegi Bayuni; Inspektur, H. Resta Irawan Putra; serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Partisipasi Pj Wali Kota H. Koimudin menunjukkan komitmen Pemerintah Kota Lubuklinggau dalam mendukung kebijakan pemerintah pusat. Hal ini juga mempertegas upaya pemkot dalam memperkuat kolaborasi dengan pemerintah pusat untuk menjaga stabilitas ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di tengah perubahan ekonomi global yang tidak menentu.

Dengan adanya deflasi yang cukup signifikan di berbagai komponen, rapat ini diharapkan mampu memberikan arah yang jelas bagi langkah-langkah pengendalian harga di masa mendatang. Upaya menjaga kestabilan harga ini menjadi krusial agar daya beli masyarakat tetap terjaga, khususnya menjelang akhir tahun yang biasanya dipengaruhi oleh peningkatan kebutuhan.

Di sisi lain, peluncuran program GANA diharapkan mampu memberikan dorongan pada industri kreatif di daerah, termasuk di Lubuklinggau, serta meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mendukung produk-produk lokal. Program ini tidak hanya menargetkan pasar lokal, tetapi juga memiliki potensi untuk membawa budaya Indonesia lebih dikenal di pasar internasional.

Dengan kedua agenda tersebut, pertemuan ini menjadi salah satu langkah penting dalam menciptakan keseimbangan antara stabilitas ekonomi dan pengembangan sektor kreatif yang berkelanjutan, memberikan harapan baru bagi masyarakat di tengah situasi ekonomi yang dinamis.

(M.Harus ak)