Bengkulu// Mediainfopol.Com/Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bengkulu Utara, yang dipimpin oleh Pjs Bupati Dr. Drs. Andi Muhammad Yusuf, M.Si, menunjukkan komitmen tinggi dalam menjaga kestabilan harga di tengah tantangan ekonomi global. Baru-baru ini, mereka mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi yang digelar secara virtual di ruang kerja Bupati, diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Republik Indonesia pada minggu pertama Oktober 2024.

Rapat koordinasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan inflasi terkendali di seluruh daerah. Dilaksanakan setiap hari Senin, Rakor ini melibatkan seluruh Provinsi serta Kabupaten/Kota di Indonesia melalui Zoom Meeting. Fokus utama kali ini adalah mengulas kondisi inflasi nasional terkini dan merencanakan langkah-langkah antisipatif dalam menghadapi tantangan ekonomi mendatang.

Dalam rapat tersebut, Menteri Dalam Negeri RI, M. Tito Karnavian, memaparkan kondisi inflasi nasional terbaru. Berdasarkan data terkini, inflasi nasional tercatat di angka 1,84% year-on-year (YoY), sementara secara month-to-month (MoM) terjadi deflasi sebesar -0,12%. Deflasi ini menjadi yang terendah sejak dimulainya rapat virtual dua tahun lalu, menunjukkan adanya perbaikan dalam pengendalian inflasi.

M. Tito Karnavian menegaskan pentingnya tidak terlena dengan capaian tersebut. “Dengan angka ini, kita relatif terkendali, tapi jangan terlena, terutama di tingkat daerah. Karena ada variasi di tingkat nasional, angka ini merupakan hasil kerja sama pemerintah pusat dan daerah,” tegasnya. Tito mengingatkan bahwa variasi inflasi antar daerah menunjukkan adanya tantangan yang berbeda di tiap wilayah. Beberapa daerah masih menghadapi tekanan harga pada komoditas tertentu, yang membutuhkan intervensi aktif dari pemerintah daerah.

Menanggapi arahan dari pemerintah pusat, Pjs Bupati Bengkulu Utara, Dr. Drs. Andi Muhammad Yusuf, M.Si, menekankan bahwa TPID akan terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak dalam upaya menekan inflasi di tingkat lokal. TPID Bengkulu Utara berkomitmen untuk fokus pada pemantauan harga kebutuhan pokok, memastikan pasokan stabil, serta mengurangi potensi gejolak harga di pasar.

“Kami memastikan pengendalian inflasi ini berjalan efektif, terutama dalam menjaga stabilitas harga pangan yang menjadi komponen utama inflasi di tingkat lokal. Sinergi dengan dinas terkait dan pelaku pasar akan terus diperkuat untuk mencapai tujuan tersebut,” ujarnya.

Strategi ini sangat relevan mengingat kondisi ekonomi global yang tidak stabil, yang dapat mempengaruhi harga bahan pangan dan komoditas lainnya di pasar lokal. TPID Bengkulu Utara akan mengintensifkan pemantauan harga secara harian, serta melibatkan pihak swasta dan distributor untuk memastikan ketersediaan barang tetap terjaga di pasar.

Peran aktif TPID di Kabupaten Bengkulu Utara menjadi krusial dalam mendukung kebijakan nasional yang diinisiasi oleh Kemendagri. Pemerintah daerah diharapkan tidak hanya menjadi penerima kebijakan dari pusat, melainkan mampu beradaptasi dengan kondisi lokal. Hal ini termasuk merancang program intervensi yang tepat sasaran, seperti bantuan kepada petani dan usaha kecil yang terdampak fluktuasi harga.

Selain itu, Rakor juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan kebijakan pengendalian inflasi. Masyarakat diharapkan dapat merasakan manfaat langsung dari kebijakan ini, terutama dalam bentuk harga kebutuhan pokok yang lebih stabil dan terjangkau, sehingga memperkuat kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Memasuki kuartal terakhir tahun 2024, pengendalian inflasi di Bengkulu Utara menjadi semakin penting, mengingat potensi peningkatan permintaan pada beberapa komoditas di akhir tahun. TPID dituntut untuk menjaga momentum positif ini dan tetap waspada terhadap risiko yang dapat muncul, seperti kenaikan harga bahan bakar atau gangguan pasokan pangan akibat cuaca ekstrem.

Rakor Pengendalian Inflasi ini menjadi landasan penting bagi Bengkulu Utara dalam menghadapi tantangan ekonomi di sisa tahun ini. Dengan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, diharapkan stabilitas ekonomi dapat tercapai, serta kesejahteraan masyarakat dapat meningkat di tengah dinamika ekonomi global yang terus berkembang.

(M.Harus ak)