Lubuklinggau// mediainfopol.com/ Penjabat (Pj) Wali Kota Lubuklinggau, H. Trisko Defriyansa, secara resmi membuka kegiatan Asistensi Pelaporan Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang diselenggarakan di Hotel Yuan Garden, Jakarta. Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam upaya memperkuat dan meningkatkan kualitas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah Kota Lubuklinggau untuk tahun 2024.

Dalam sambutannya, H. Trisko Defriyansa menyoroti pentingnya kegiatan asistensi ini sebagai instrumen kunci dalam upaya perbaikan kinerja Pemerintah Kota Lubuklinggau. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merujuk pada Permendagri Nomor 18 Tahun 2020, yang mengatur komponen-komponen penting dalam penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD). Beberapa komponen yang diidentifikasi termasuk Standar Pelayanan Minimal (SPM), Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dan Indikator Kinerja Kunci (IKK).

Pemilihan Jakarta sebagai lokasi kegiatan, menurut Trisko, merupakan bagian dari strategi untuk memastikan bahwa penyusunan LPPD mendatang dapat dilakukan secara lebih maksimal dan efektif. Ia menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah kesempatan bagi para peserta untuk benar-benar memahami dan mengaplikasikan standar kinerja yang lebih tinggi dalam pemerintahan.

Trisko secara khusus menekankan bahwa fokus utama dalam asistensi ini adalah pada pelaporan IKK. Indikator Kinerja Kunci dianggap sebagai salah satu elemen penting yang dapat mencerminkan efektivitas dan efisiensi pemerintahan daerah dalam menjalankan tugas-tugasnya. Dengan memahami dan menerapkan IKK secara tepat, diharapkan Pemkot Lubuklinggau dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam penyusunan LPPD.

“Kegiatan ini dilaksanakan di Jakarta sebagai bagian dari upaya peningkatan kinerja Pemkot Lubuklinggau ke depan. Saya berharap para peserta dapat mengikuti asistensi ini dengan baik dan serius agar hasil penyusunan LPPD bisa maksimal,” ujar Trisko dalam sambutannya.

Dalam kesempatan tersebut, Trisko juga secara terbuka mengundang Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan nasional di Kota Lubuklinggau. Ia melihat peluang ini sebagai cara untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), terutama dengan keberadaan infrastruktur yang semakin memadai di kota tersebut. Lubuklinggau, menurut Trisko, telah siap dengan fasilitas seperti hotel berbintang dan sarana transportasi yang memadai, termasuk penerbangan langsung dari Jakarta.

“Jika ada daerah lain yang ingin mengadakan kegiatan apapun, mereka dapat melaksanakannya di Kota Lubuklinggau dengan narasumber dari Kemendagri. Ini sekaligus menjadi kesempatan bagi peserta untuk berwisata di kota kami,” tambahnya.

Pernyataan ini menunjukkan bahwa Pemkot Lubuklinggau berambisi untuk tidak hanya memperbaiki kinerja pemerintahan, tetapi juga meningkatkan daya tarik kota sebagai pusat kegiatan dan konferensi nasional. Upaya ini diharapkan dapat berdampak signifikan pada perekonomian lokal melalui peningkatan kunjungan dan penggunaan fasilitas kota.

Trisko juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh jajaran Pemerintah Kota Lubuklinggau yang telah bekerja keras dalam penyelenggaraan kegiatan asistensi ini. Ia berharap agar hasil dari kegiatan ini dapat membawa manfaat nyata dalam peningkatan kualitas penyusunan LPPD, yang pada akhirnya akan memperkuat pemerintahan yang bersih, efektif, dan transparan.

“Mudah-mudahan kegiatan ini dapat memberikan manfaat tersendiri dalam upaya meningkatkan kualitas penyusunan LPPD,” pungkasnya.

Sementara itu, Kabag Pemerintahan Setda Kota Lubuklinggau, Ira Dwi Ariyati, dalam laporannya menjelaskan bahwa sesuai dengan Permendagri Nomor 18 Tahun 2020, terdapat tiga jenis pelaporan utama yang harus dipenuhi oleh setiap pemerintah daerah, yakni Standar Pelayanan Minimal (SPM), Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dan Indikator Kinerja Kunci (IKK).

Pada kegiatan ini, fokus pembahasan terletak pada IKK, karena aspek ini menjadi poin penilaian penting dalam LPPD. Pemahaman yang mendalam terhadap IKK diharapkan dapat meningkatkan kemampuan Pemkot Lubuklinggau dalam menyusun laporan yang tidak hanya memenuhi persyaratan administratif, tetapi juga mencerminkan kinerja yang sesungguhnya.

Dengan demikian, kegiatan Asistensi Pelaporan IKK ini bukan hanya sekadar agenda rutin, tetapi menjadi momentum penting bagi Kota Lubuklinggau untuk melakukan evaluasi dan perbaikan yang komprehensif dalam tata kelola pemerintahan daerah.(M.Harus ak)

 

You missed

Kalapas Banyuwangi Ikuti Penanaman Bibit Pohon Kelapa Serentak di SAE Ngajum, Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, MALANG – Mediainfopol.com Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menggelar penanaman bibit pohon kelapa secara serentak di seluruh Indonesia, Kegaiatan tersebut dilaksanakan secara terpusat di Nusakambangan. Rabo (10/9/2025) Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur memusatkan kegiatan penanamannya di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang di Ngajum, Kabupaten Malang. Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa turut hadir dalam kegiatan di SAE Ngajum tersebut sebagai bentuk nyata dukungan dan komitmen untuk menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden dalam Asta Cita Presiden, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kegiatan penanaman dipimpin secara langsung oleh Kepala Kanwil Ditjen Pas Jawa Timur, Kadiyono, didampingi oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Jawa Timur. Kehadiran jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat juga turut memeriahkan dan menguatkan dukungan terhadap agenda strategis nasional ini. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Ditjen Pas Jatim mengungkapkan bahwa total terdapat 10.000 bibit kelapa yang ditanam serentak di seluruh UPT wilayah Jawa Timur. “Rinciannya, yang ditanam di SAE Ngajum ini berjumlah 3.331 pohon. Sedangkan 6.669 bibit lainnya tersebar pada seluruh UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi di Jawa Timur,” jelas Kadiyono. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bernilai simbolis semata, melainkan menjadi bukti nyata komitmen Kanwil Jatim dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung program nasional ketahanan pangan. “Penanaman pohon kelapa ini adalah wujud komitmen kita bersama untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Selain memberi manfaat ekologis, pohon kelapa juga memiliki nilai ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Sementara itu, usai mengikuti kegiatan pusat di Ngajum, Kalapas Banyuwangi menyatakan kesiapannya untuk segera mengimplementasikan hal serupa di wilayah kerjanya. Dijelaskannya, bibit kelapa yang telah dialokasikan akan ditanam secara bertahap di lahan SAE yang berada di Kelurahan Pakis, Banyuwangi. “Keikutsertaan kami dalam kegiatan serentak ini merupakan bentuk kesungguhan Lapas Banyuwangi untuk berkontribusi aktif. Kami berharap, dengan penanaman yang akan kita lakukan di SAE Pakis, Lapas Banyuwangi mampu memberikan kontribusi nyata dan mewujudkan keberhasilan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah,” pungkas Wayan. (siswanto)