Kepahiang// mediainpofol.Com/Dalam upaya mengembangkan potensi wisata dan meningkatkan perekonomian lokal, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, didampingi Wakil Bupati Kepahiang Zurdi Nata dan perangkat desa Tebat Monok, meresmikan destinasi wisata alam Bukit Jupi di Desa Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang, Senin lalu. Acara peresmian ini menandai langkah penting dalam pemanfaatan kawasan hutan desa yang memiliki keindahan alam asli.
Gubernur Rohidin Mersyah menyampaikan apresiasinya terhadap keberadaan Wisata Alam Lestari Bukit Jupi yang berada di lokasi strategis, tepat di pinggir jalan perlintasan Kepahiang – Kota Bengkulu. Ia menilai kawasan ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata karena keaslian dan keindahan hutannya yang tetap terjaga.
“Ini adalah hutan desa yang akan dijadikan wisata alam. Alamnya masih original dengan diameter pohon yang cukup besar dan suasananya asri. Desain perencanaan yang matang sangat dibutuhkan agar alam tidak rusak dan apa yang dibangun ini tidak sia-sia,” ujar Gubernur Rohidin dalam sambutannya.
Hutan Wisata Alam Bukit Jupi telah ditetapkan sebagai hutan desa melalui surat keputusan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2021 dengan luas wilayah sebesar 33 hektare. Penetapan ini membuka peluang bagi pengembangan wisata berbasis alam yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.
Gubernur Rohidin menekankan pentingnya perencanaan yang matang dalam pemanfaatan hutan desa seluas 33 hektare tersebut. Menurutnya, keberhasilan pengembangan wisata hutan alam Bukit Jupi sangat bergantung pada bagaimana perencanaan tersebut dijalankan.
“Akses jalan dibuat dengan indah menggunakan batu alam dan lain sebagainya, bukan disemen atau dibeton, karena itu lebih indah. Maka, diperlukan perencanaan wisata alam yang bagus. Kita melalui anggaran Provinsi mendesain dulu sehingga nanti dana yang masuk bisa sesuai harapan,” tambahnya, menggarisbawahi pentingnya estetika dan kelestarian lingkungan dalam pengembangan infrastruktur wisata.
Zurdi Nata, Wakil Bupati Kepahiang, juga menyoroti bahwa pemanfaatan hutan desa Bukit Jupi sebagai destinasi wisata alam diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan asli desa. Menurutnya, selain memberikan manfaat ekonomi, pengembangan wisata ini juga harus menjaga keseimbangan ekosistem hutan.
“Tentunya perlu kita ketahui, kita juga harus menjaga ekosistem yang ada di hutan desa ini dan dapat menghasilkan pendapatan asli daerah untuk Desa Tebat Monok,” ungkap Zurdi Nata, menekankan pentingnya pelestarian lingkungan dalam setiap langkah pembangunan.
Dengan peresmian Bukit Jupi sebagai destinasi wisata alam, harapannya kawasan ini akan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang mengunjungi Kabupaten Kepahiang. Selain itu, pengembangan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal dan upaya pelestarian lingkungan di Desa Tebat Monok. Langkah strategis ini tidak hanya membuka peluang ekonomi baru, tetapi juga menjadi contoh bagaimana pengelolaan sumber daya alam dapat dilakukan secara berkelanjutan.
(M.Harus ak)