Lubuklinggau// mediainfopol.com/Entah apa yang terjadi pada kepemimpinan maneger PLN UP3 dan ULP Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan seringnya mati lampu lebih dari delapan jam kepemimpinan dinilai tidak becus warga desak copot manager ULP.

Sedangkan surat yang telah diedarkan estimasi pemadaman mulai pukul 09 – 12 WIB tapi pada kenyataannya melebihi dari jadwal yang telah ditentukan oleh pihak PLN Kota Lubuklinggau. 

Hal ini mengundang kekecewaan yang sangat mendalam bagi warga. Saat dijumpai masyarakat Kelurahan Mesat Seni Kecamatan Lubuklinggau Timur II mengungkapkan selasa 11 juni 2024.

Hari ini keadaan mati lampu mulai pukul 10 pagi sampai  sholat isya keadaan lampu masih belum menyalah. Jujur keluarga kami sangat dirugikan dengan mati lampu lebih dari sepuluh jam.”  Ucap warga dengan nada kesal. 

Sementara itu warga (ED)Kelurahan Jawa Kanan atau sering di sebut warga SS merasa sangat dirugikan mengenai usaha batu es tidak dapat beroperasi.

Kami warga SS sangat kecewa dengan kepemimpinan yang baru saat sekarang ini, tolong pihak PLN Pusat untuk segera mencopot maneger atau kepala UP3 dinilai tidak becus. 

Masih katanya warga Usaha yang kami jalan kan sangat merugi contoh usaha Batu Es, Tukang cukur rambut, dan banyak usaha lainnya.” Tegas warga kepada awak media.

Terpantau beberapa warga mendatangi kantor ULP Lubuklinggau sekitar pukul 21.00 WIB.

(M.Harus ak)

 

You missed

Kalapas Banyuwangi Ikuti Penanaman Bibit Pohon Kelapa Serentak di SAE Ngajum, Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, MALANG – Mediainfopol.com Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menggelar penanaman bibit pohon kelapa secara serentak di seluruh Indonesia, Kegaiatan tersebut dilaksanakan secara terpusat di Nusakambangan. Rabo (10/9/2025) Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur memusatkan kegiatan penanamannya di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang di Ngajum, Kabupaten Malang. Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa turut hadir dalam kegiatan di SAE Ngajum tersebut sebagai bentuk nyata dukungan dan komitmen untuk menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden dalam Asta Cita Presiden, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kegiatan penanaman dipimpin secara langsung oleh Kepala Kanwil Ditjen Pas Jawa Timur, Kadiyono, didampingi oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Jawa Timur. Kehadiran jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat juga turut memeriahkan dan menguatkan dukungan terhadap agenda strategis nasional ini. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Ditjen Pas Jatim mengungkapkan bahwa total terdapat 10.000 bibit kelapa yang ditanam serentak di seluruh UPT wilayah Jawa Timur. “Rinciannya, yang ditanam di SAE Ngajum ini berjumlah 3.331 pohon. Sedangkan 6.669 bibit lainnya tersebar pada seluruh UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi di Jawa Timur,” jelas Kadiyono. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bernilai simbolis semata, melainkan menjadi bukti nyata komitmen Kanwil Jatim dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung program nasional ketahanan pangan. “Penanaman pohon kelapa ini adalah wujud komitmen kita bersama untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Selain memberi manfaat ekologis, pohon kelapa juga memiliki nilai ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Sementara itu, usai mengikuti kegiatan pusat di Ngajum, Kalapas Banyuwangi menyatakan kesiapannya untuk segera mengimplementasikan hal serupa di wilayah kerjanya. Dijelaskannya, bibit kelapa yang telah dialokasikan akan ditanam secara bertahap di lahan SAE yang berada di Kelurahan Pakis, Banyuwangi. “Keikutsertaan kami dalam kegiatan serentak ini merupakan bentuk kesungguhan Lapas Banyuwangi untuk berkontribusi aktif. Kami berharap, dengan penanaman yang akan kita lakukan di SAE Pakis, Lapas Banyuwangi mampu memberikan kontribusi nyata dan mewujudkan keberhasilan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah,” pungkas Wayan. (siswanto)