Batam, mediainfopol.com Gelanggang permainan (Gelper) yang menggunakan mesin Jackpot masih menjamur di beberapa lokasi. Seperti halnya Lucky City yang terletak di Pasar Pujabahari Nagoya, Kec. Lubuk Baja Kota Batam, Kepri tepatnya di LT 2.

Mendengar hal ini, Awak Mediainfopol.com meninjau lokasi area Gelper tersebut pada hari Jum’at, 4/8/2023, sekira pukul 19.40 Wib menjelang malam hari

Bertemu dengan Wasit, Kasir hingga Manager lucky City yang biasa disapa Koko.

Di area tersebut nampak terpantau para pemain dewasa sibuk bermain sambil merokok. Tentu hal ini Pewarta merasa ada yang janggal dalam usaha tersebut sehingga Pewarta meminta penjelasan kepada managernya. Namun Manager yang biasa dipanggil Koko tidak bisa memberi penjelasan karena itu bukan bidangnya.

“Jangan di foto-foto bang, masalah media cuma tanya sama Simon, karena itu humas lucky city yang mengurus, kami ada izin, bukan ilegal (sambil menunjuk surat Izin),” ucap Koko selaku Managernya.

Terkait Usaha yang diduga mengandung unsur perjudian, Ketua JPKP (Jaringan Pendamping Kebijakan dan Pembangunan) DPW saat meminta pendapat mengatakan bahwa Gelper itu meresahkan.

“Untuk Gelper yang semakin bebas tentu saja sangat meresahkan warga sekitarnya ya. Disana bukan hanya orang berduit saja bermain tapi juga para buruh yang penghasilannya pas-pasan akan mempertaruhkan penghasilannya untuk mengadu nasib. Tidak dapat di pungkiri kalau perjudian itu hanya menjanjikan kemenangan sesaat tapi imbasnya akan merugikan keluarga. Uang belanja dipertaruhkan, anak istri terabaikan. Kita tidak memungkiri kalau negara tetangga turun ke Batam kebanyakan mencari hiburan di club-club malam dan tempat perjudian. Kalaupun itu terjadi cobalah cari solusinya bikin suatu tempat khusus dan hanya untuk para turis. Dan ada peraturan khusus yang harus dibuat pemerintah daerah. Jangan seperti sekarang ini yang penting ada modal bisa buka dimana saja bahkan di Mall-mall. Ini kurang baik,” Ucap Ketua JPKP kepada Jurnalis.

Kabid. Humas JPKP Yunius juga berpendapat bahwa permainan ini seharusnya ditutup oleh pihak berwajib saja daripada merusak generasi muda.

“Saya sarankan tempat-tempat yang diduga adanya perjudian seperti ini sebaiknya di tutup karena berdampak buruk bagi anak-anak nantinya, itu sangat menyesatkan, ujar Yunius.

Hingga berita ini ditayangkan, awak media masih berupaya meminta konfirmasi kepada pihak pengelola usaha Gelper tersebut.

(Ytel/Kepri)

By Man

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *