Lubuklinggau// mediainfopol.com/ Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Lubuklinggau, H Tamri, memimpin rapat penting yang membahas penghapusan aset dan rencana persiapan revitalisasi Taman Kurma di ruang rapat Lantai 3 Kantor Wali Kota Lubuklinggau. Pertemuan tersebut diadakan pada Selasa, 14 Mei 2024, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting kota.
Dalam rapat tersebut, H Tamri mengungkapkan bahwa desain pembangunan Alun-alun Merdeka sangat menarik dan bagus. Namun, ia menekankan bahwa sebelum pembangunan dimulai, desain tersebut harus melalui uji publik dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat. “Dalam proses pembangunan, biasanya ditemui beberapa benturan dan kendala. Sebagai contoh, pembangunan pasar, pedagang harus direlokasi ke tempat yang lebih layak, bagus, tidak jauh dari lokasi sebelumnya, menguntungkan pedagang, dan enak dipandang,” ujarnya.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Lubuklinggau, Febrio Fadilah, menambahkan bahwa ada delapan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Pemkot Lubuklinggau pada 2024. Kegiatan tersebut termasuk revitalisasi Taman Kurma menjadi Alun-alun Merdeka, pembangunan Taman Inflasi di Kecamatan Lubuklinggau Timur I, pembangunan Taman Batas Kota di Lubuk Kupang, dan revitalisasi Taman Olahraga Silampari (TOS).
Terima kasih kepada Wali Kota Lubuklinggau sebelumnya, H SN Prana Putra Sohe, yang telah membangun Taman Kurma. Kami hanya memperbaiki, bukan mengganti bangunannya,” kata Febrio. Ia juga menyebutkan bahwa inspirasinya datang dari kunjungan ke Kota Malang dan Bandung yang memiliki taman dan alun-alun yang menarik. Hal ini mendorong pihaknya untuk menghias Kota Lubuklinggau agar menjadi kota modern seperti kedua kota tersebut.
Sebagai langkah antisipasi, relokasi pedagang di sekitar Taman Kurma akan dilakukan untuk menghindari kesemrawutan. “Tujuannya adalah bukan untuk melarang pedagang berjualan, tetapi untuk memperbaiki tampilan Kota Lubuklinggau,” jelas Febrio. “Nanti pagar di Taman Kurma akan dihilangkan dan akan ditambah beberapa pernak-pernik agar lebih menarik dan masyarakat pun lebih mudah untuk berwisata religi.” Pedagang kaki lima akan disiapkan beberapa tenda kerucut dan sebagian akan dialihkan ke tempat yang lebih baik agar lebih tertata rapi.
Asisten III Bidang Administrasi Umum, Herdawan, menegaskan pentingnya pengamanan aset, terutama Masjid Agung As-Salam yang merupakan milik Pemkot Lubuklinggau. Ia menyarankan agar relokasi pedagang dilakukan dengan baik untuk menghindari masalah di kemudian hari. “Cari tempat yang lebih bagus agar tidak menghambat arus lalu lintas di sana,” ujarnya.
Kepala BPKAD Kota Lubuklinggau, Zulfikar, menyatakan bahwa setiap kali melakukan rehab bangunan, tentu akan melakukan penghapusan aset. Ia memberikan masukan agar aset tersebut difoto terlebih dahulu sebelum dilakukan rehab untuk tertib administrasi. “Langkah ini penting untuk memastikan setiap perubahan dicatat dengan baik,” tambahnya.
Rapat ini juga dihadiri oleh Kabag Kesra, H Ahyar El Hafi, Kepala Bidang Cipta Karya PUPR, H Taufik Qurrahman, perwakilan Disprindag, Pol PP, Bagian Ekonomi, camat, dan dinas terkait lainnya. Para peserta rapat bersepakat untuk bekerja sama demi mewujudkan visi Lubuklinggau sebagai kota modern yang ramah bagi seluruh warganya.
Dengan berbagai proyek pembangunan dan revitalisasi ini, Kota Lubuklinggau berharap dapat meningkatkan kualitas hidup warganya dan menarik lebih banyak wisatawan, menjadikannya sebagai salah satu kota tujuan utama di Sumatera Selatan.
(M.Harus ak)