BANJARMASIN. MEDIAINFOPOL.COM
SETELAH berjalan selama hampir 3 tahun, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pengelola Air Limbah Daerah (PALD) berharap Kerjasama EU Water Operators’ Partnership (WOP) Program di Banjarmasin, bisa terus berlanjut.
KERJASAMA ini merupakan program yang di inisiasi oleh UN-Habitat’s Global Water Operators’ Partnerships Alliance (GWOPA), dan difasilitatori oleh Waterlink.
EU WOP sendiri merupakan sebuah program, untuk mendukung cara pengelolaan air. Baik dalam peningkatan kinerja dan kapasitas dan sebagainya, untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada lebih banyak Orang. Menggaet Indah Water Konsortium (IWK) dari Malaysia sebagai mentor, Dirut Perumda PALD Banjarmasin, Endang Wibisono berharap program ini bisa terus berlanjut.
“Ini lagi diusulkan, semoga bisa diterima usalan program kita oleh mereka,” ucapnya saat mendemonstrasikan proses desludging ketika evaluasi program ini, di Kampung Hijau, Rabu (15/5/2024).
Sementara itu, endang menerangkan pada kesempatan kali pihaknya tengah melakukan evaluasi terkait program yang sedang berjalan ini. “Ini kita mendemonstrasikan desludging, atau penyedotan terhadap endapan kotoran pada septic tank,” ucapnya.Diungkapkannya, untuk mendemonstrasikan itu pihaknya melakukan Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2). Yakni penyedotan yang biasa dilakukan oleh mobil tangki pada perumahan dan tempat lainnya, yang tidak dilayani oleh jaringan perpipaan.
Lebih lanjut, dalam kerjasama program ini secara keseluruhan, yang dievaluasi selain desludging, juga terkait capacity building hingga peningkatan SDM. “Selain kerjasama dalam bentuk itu, juga ada bantuan fisik yang totalnya mencapai 50 ribu US Dollar,” ungkapnya. Sementara itu, Head of IWK Corporate Planning Departemen, Azuan Ahmad Zahdi mengungkapkan, selama hampir 3 tahun bekerjasama sebagai mentor, banyak pengalaman dan keahlian yang telah dibagikan. “Alhamdulillah, kita telah berkongsi (bekerjasama) dalam hal SOP, Spesialisasi dalam capacity building hingga peralatan,” ucapnya.
“Kita pun dapat lihat kenaikan dalam segi efektif dan efisiensi sekarang,” sambungnya.
Ia pun menerangkan kerjasama mentoring ini berlangsung secara terus-menerus. Melalui berbagai cara dan metode. Baik itu melalui bimbingan online, atau dari Perumda PALD mengirimkan utusannya ke Malaysia untuk melihat langsung infrastruktur dan proses pengolahan. “Hingga kami juga datang berkunjung ke sini untuk melakukan training,” tuturnya.
Mengingat juga kondisi lingkungan dan geografis Banjarmasin yang terdiri dari rawa, ia juga mengingatkan untuk bisa melihat kondisi sekitar. “Kita melihat juga dari penyedotan yang dilakukan kali ini bagus sekali,” ucapnya mengapresiasi.
Kemudian, dari pihak pemberi dana GWOPA, Project Advisor, Shobana Srinivasan menerangkan program ini dilatarbelakangi untuk menghadirkan sanitasi yang baik dan benar diseluruh dunia.
“Di Banjarmasin, harapannya bisa lebih baik lagi dalam penanganan sanitasi ini,” ujarnya. Dimana jika secara total, ada 22 tempat yang mendapatkan kesempatan untuk mengikuti program ini. Banjarmasin salah satunya.
Dan saat ini dikatakannya, selama program berjalan telah banyak inovasi yang telah hadir di Banjarmasin. “Salah satunya dari demonstrasi yang kita lihat saat ini, yang membantu dalam segi pengoperasian yang lebih efisien,” tuturnya.
Dirinya juga mengatakan, setelah lebih dari 2 tahun Banjarmasin dalam program ini. Bisa saja kedepannya untuk menjadi model dari tempat lain.
Hal itu karena Banjarmasin dinilai sudah bisa menunjukkan proses pengoperasian yang baik. “Sehingga nanti dapat menggaet lagi daerah lain di Indonesia, untuk menggalakkan program ini,” ungkapnya.
“Dengan Banjarmasin sebagai daerah permodelannya,” pungkasnya.
(Herman Soetiady)