MAGELANG Mediainfopol.com.– Memasuki minggu ketiga bulan Ramadan 1445 Hijriah, Polresta Magelang melaksanakan Safari Kamtibmas ke tiga wilayah. Yaitu ke Kecamatan Pakis, Salaman, dan Tempuran, Rabu (27/03/2024).
Di Pakis, kegiatan Safari Kamtibmas menyambangi Masjid Nurul Huda di Dusun Semen, Desa Banyusidi. Di lokasi ini rombongan Polresta dipimpin oleh Kapolresta Magelang Polda Jawa Tengah Kombes Pol Mustofa, S.I.K., M.H. Hadir mendampingi, Kasat Binmas AKP Anas Syarifudin, S.H., M.H., Kasat Intelkam, Kanit Bintibsos, Kasipropam, Kasihumas, Kasubag Binkar, Kanit 2 Satintelkam, KBO Satpamobvit, Kanit 1 Satnarkoba, Kanit Tipikor, Kasium, Kanit Laka, dan KBO Samapta.
Sedangkan di Masjid At Taqwa Dusun Tobong, Desa Margoyoso, Kecamatan Salaman, rombongan dipimpin oleh Kasat Pamobvit. Di Masjid Abdussalam Dusun Punduhsari, Tempurejo, Kecamatan Tempuran, rombongan Safari kamtibmas Polresta magelang dipimpin oleh Kabagops Kompol Eko Mardiyanto, S.H. M.A.P.
Dalam kesempatan sambutannya, di Masjid Nurul Huda di Dusun Semen, Desa Banyusidi, Kapolresta Magelang Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Mustofa, S.I.K., M.H. menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Kecamatan Pakis khususnya. Yang telah mendukung berjalannya pemilu damai 2024, serta menjaga kamtibmas.
Di bulan Ramadan ini, dikatakan Kombes Pol Mustofa, Polresta Magelang Tengah melaksanakan operasi kepolisian dan penegakan hukum. Adapun tujuannya untuk menekan tindak kriminalitas pada saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah di wilayah hukum Polresta Magelang.
Masyarakat diajak meningkatkan kewaspadaan terhadap tindak kejahatan terlebih menjelang Idul Fitri.
“Marilah kita bersama untuk tidak memberi ruang bagi pelaku kejahatan. Kita juga mencegah aksi yang muncul setiap bulan Ramadan, seperti membuat dan menyalakan petasan, perang sarung, dan balap liar dengan alasan ngabuburit. Semua itu merupakan aksi membahayakan, dan banyak dilakukan kaum remaja dan anak-anak,” kata Kombes Pol Mustofa.
Ditegaskan Kapolresta Magelang, bahwa aksi membahayakan yang muncul tiap bulan Ramadan bukanlah sebuah tradisi. Namun kebiasaan negatif yang harus dihindari, karena selain membahayakan pelaku, juga membahayakan orang lain, bahkan sampai pada risiko kehilangan nyawa,” tandasnya.
Kaperwil Antonius