Musi Rawas//mediainfopol.Com/Musi Rawas digegerkan oleh serangkaian kasus korupsi yang mengungkap bobroknya tata kelola pemerintahan di bawah kepemimpinan Bupati Ratna Mah Mud. Meski baru satu periode memimpin daerah ini, dugaan tindakan kejahatan korupsi telah berulang kali terjadi, dengan beberapa pejabat kunci di bawahnya menjadi tersangka.

Kasus-kasus korupsi yang mencuat termasuk di antaranya adalah kasus di Dinas Pendidikan, di mana pejabat seperti Irwan Ependi, Rosa, dan Fa’i telah menjadi tersangka dengan dugaan kejahatan korupsi yang berkelanjutan. Selain itu, kasus di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Mura juga menjadi sorotan, di mana tiga orang tersangka masih menjalani masa hukuman di Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA di Lubuklinggau.

Lebih mengejutkan lagi, terdapat desas-desus bahwa tiga dinas lainnya di Kabupaten Musi Rawas juga sedang dalam pengembangan sebagai calon tersangka. Dinas-dinas tersebut termasuk Dinas Perkebunan/Perizinan, Dinas Pertanahan, dan Dinas Disprindak. Saat ini, pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel tengah melakukan penyelidikan terhadap dugaan korupsi di dinas-dinas tersebut.

Hamdan Ksp, Ketua Lembaga Tim Koalisi Trisula, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi ini. Dia menyatakan bahwa masyarakat sangat menyayangkan minimnya pengawasan pemerintahan dan tindakan penegakan hukum yang tidak tegas terhadap kasus korupsi yang merajalela. Dia juga menyoroti adanya indikasi kolusi dalam pengelolaan keuangan negara.

“Dalam periode 2024/2025 mendatang, kita harus mengganti bupati. Masyarakat harus lebih cerdas dalam memilih kepemimpinan daerah. Jangan mudah terpengaruh oleh imbalan yang tidak sepadan. Kesalahan dalam pemilihan pemimpin akan berdampak buruk bagi masa depan kita,” ujar Hamdan Ksp.

Kondisi ini menandai perlunya reformasi dalam tata kelola pemerintahan dan penegakan hukum di Musi Rawas. Masyarakat diharapkan dapat lebih kritis dan selektif dalam memilih pemimpin agar korupsi dan kolusi dapat ditekan, sehingga tercipta pemerintahan yang lebih transparan, akuntabel, dan berintegritas.
(M.Harus ak)

By Man

You missed

Kalapas Banyuwangi Ikuti Penanaman Bibit Pohon Kelapa Serentak di SAE Ngajum, Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, MALANG – Mediainfopol.com Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menggelar penanaman bibit pohon kelapa secara serentak di seluruh Indonesia, Kegaiatan tersebut dilaksanakan secara terpusat di Nusakambangan. Rabo (10/9/2025) Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur memusatkan kegiatan penanamannya di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang di Ngajum, Kabupaten Malang. Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa turut hadir dalam kegiatan di SAE Ngajum tersebut sebagai bentuk nyata dukungan dan komitmen untuk menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden dalam Asta Cita Presiden, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kegiatan penanaman dipimpin secara langsung oleh Kepala Kanwil Ditjen Pas Jawa Timur, Kadiyono, didampingi oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Jawa Timur. Kehadiran jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat juga turut memeriahkan dan menguatkan dukungan terhadap agenda strategis nasional ini. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Ditjen Pas Jatim mengungkapkan bahwa total terdapat 10.000 bibit kelapa yang ditanam serentak di seluruh UPT wilayah Jawa Timur. “Rinciannya, yang ditanam di SAE Ngajum ini berjumlah 3.331 pohon. Sedangkan 6.669 bibit lainnya tersebar pada seluruh UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi di Jawa Timur,” jelas Kadiyono. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bernilai simbolis semata, melainkan menjadi bukti nyata komitmen Kanwil Jatim dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung program nasional ketahanan pangan. “Penanaman pohon kelapa ini adalah wujud komitmen kita bersama untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Selain memberi manfaat ekologis, pohon kelapa juga memiliki nilai ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Sementara itu, usai mengikuti kegiatan pusat di Ngajum, Kalapas Banyuwangi menyatakan kesiapannya untuk segera mengimplementasikan hal serupa di wilayah kerjanya. Dijelaskannya, bibit kelapa yang telah dialokasikan akan ditanam secara bertahap di lahan SAE yang berada di Kelurahan Pakis, Banyuwangi. “Keikutsertaan kami dalam kegiatan serentak ini merupakan bentuk kesungguhan Lapas Banyuwangi untuk berkontribusi aktif. Kami berharap, dengan penanaman yang akan kita lakukan di SAE Pakis, Lapas Banyuwangi mampu memberikan kontribusi nyata dan mewujudkan keberhasilan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah,” pungkas Wayan. (siswanto)