Batang -Mediainfopol Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2024 telah berakhir. Selama gelaran operasi, Polres Batang telah menindak 2.274 pelanggar lalu lintas.
Dari total pelanggar yang ditindak, sebagian besar terkena tilang baik secara manual maupun melalui sistem tilang elektronik (ETLE).
Kasatlantas Polres Batang, AKP Wigiyadi, mengungkapkan bahwa pelanggaran yang paling sering terjadi selama operasi ini adalah terkait dengan kendaraan roda dua dan roda empat.
“Pelanggaran yang paling sering terjadi selama Operasi Keselamatan 2024 adalah pada kendaraan roda dua, terutama terkait dengan ketidakpatuhan pengendara menggunakan helm sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Sedangkan pada kendaraan roda empat, pelanggaran terbanyak terjadi karena pengguna tidak menggunakan sabuk pengaman,” terang Kasat lantas Batang AKP Wigiyadi pada Rabu (20/3/2024).
Penindakan dilakukan dengan dua metode utama yaitu tilang konvensional dan tilang elektronik.
“Tilang konvensional berhasil menindak 672 pelanggar, sedangkan tilang elektronik mencapai 299 pelanggar. Selama pelaksanaan Operasi Keselamatan 2024, pihak kepolisian juga melakukan pencetakan surat tilang sebanyak 1.303 lembar,” jelasnya.
AKP Wigiyadi tidak hanya menyampaikan hasil operasi, namun juga mengajak seluruh masyarakat untuk tetap mematuhi aturan lalu lintas demi menjaga ketertiban dan keselamatan bersama.
“Keselamatan berlalu lintas bukan hanya tanggung jawab Polri atau kementerian terkait, melainkan juga tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat,” tambahnya.
Mendekati perayaan Idulfitri, AKP Wigiyadi mengimbau meminta agar seluruh masyarakat mempersiapkan segala kelengkapan berkendara dan dokumen kendaraan dengan baik.
Operasi Keselamatan 2024 tidak hanya merupakan upaya penegakan hukum semata, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap keselamatan seluruh pengguna jalan raya.
“Dengan adanya operasi semacam ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya keselamatan berlalu lintas semakin meningkat di tengah masyarakat. Mari bersama-sama berkomitmen untuk mewujudkan lalu lintas yang aman dan tertib, tidak hanya selama operasi, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari,”

April

By Man

You missed

Kalapas Banyuwangi Ikuti Penanaman Bibit Pohon Kelapa Serentak di SAE Ngajum, Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, MALANG – Mediainfopol.com Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menggelar penanaman bibit pohon kelapa secara serentak di seluruh Indonesia, Kegaiatan tersebut dilaksanakan secara terpusat di Nusakambangan. Rabo (10/9/2025) Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur memusatkan kegiatan penanamannya di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang di Ngajum, Kabupaten Malang. Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa turut hadir dalam kegiatan di SAE Ngajum tersebut sebagai bentuk nyata dukungan dan komitmen untuk menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden dalam Asta Cita Presiden, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kegiatan penanaman dipimpin secara langsung oleh Kepala Kanwil Ditjen Pas Jawa Timur, Kadiyono, didampingi oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Jawa Timur. Kehadiran jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat juga turut memeriahkan dan menguatkan dukungan terhadap agenda strategis nasional ini. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Ditjen Pas Jatim mengungkapkan bahwa total terdapat 10.000 bibit kelapa yang ditanam serentak di seluruh UPT wilayah Jawa Timur. “Rinciannya, yang ditanam di SAE Ngajum ini berjumlah 3.331 pohon. Sedangkan 6.669 bibit lainnya tersebar pada seluruh UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi di Jawa Timur,” jelas Kadiyono. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bernilai simbolis semata, melainkan menjadi bukti nyata komitmen Kanwil Jatim dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung program nasional ketahanan pangan. “Penanaman pohon kelapa ini adalah wujud komitmen kita bersama untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Selain memberi manfaat ekologis, pohon kelapa juga memiliki nilai ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Sementara itu, usai mengikuti kegiatan pusat di Ngajum, Kalapas Banyuwangi menyatakan kesiapannya untuk segera mengimplementasikan hal serupa di wilayah kerjanya. Dijelaskannya, bibit kelapa yang telah dialokasikan akan ditanam secara bertahap di lahan SAE yang berada di Kelurahan Pakis, Banyuwangi. “Keikutsertaan kami dalam kegiatan serentak ini merupakan bentuk kesungguhan Lapas Banyuwangi untuk berkontribusi aktif. Kami berharap, dengan penanaman yang akan kita lakukan di SAE Pakis, Lapas Banyuwangi mampu memberikan kontribusi nyata dan mewujudkan keberhasilan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah,” pungkas Wayan. (siswanto)