Aceh Timur, mediainfopol.com 25 Januari 2024.
Saya yang bernama khairani dengan ini menyatakan bahwa viral nya vidio yang beredar di FB maupun di tiktok tentang rumah rehab BSPS oleh orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan saya dan bukan saudara saya yang berani berbicara dengan salah seorang oknum tentang rumah rehap, dan saya sebagai penerima merasa kurang puas dengan apa yang dibicarakan oleh seorang yang tidak ada konfirmasi dengan saya Sebagai penerima rumah rehab. Khairani juga menyampaikan bahwa rumah tersebut belus selesai 100%

“Rumah ini belum selesai 100% Dan saya berharap kepada pihak penyelenggara rumah rehap agar rumah saya segera diselesaikan” ujar khairani.

Pedamping tim fasilitator lapangan BSPS(bantuan stimulan perumahan swadaya) juga mengatakan program bantuan stimulan adalah bukan program swakelola.
“Program kita hari ini adalah bukan program swakelola, tapi program BSPS ini adalah program swadaya.”
Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa sebelum memulai jugaa sudah ada mekanisme yang dilalui termasuk rapat dengan Kepala Desa.

“kita pun sembelum kerja lebih lanjut kita pernah buat rapat sama penerima rumah rehap di desa juga hadir kepala desa setempat sudah kita jelasin bagaimana program BSPS dan aturan nya Penerima pun juga setuju”,Ujar tim fasilitator lapangan yang enggan disebut namanya.

Masih lanjut tim fasilitator lapangan rumah dalam program ini kita juga menjelas kan ke penerima.

“Yang terima rumah rehap ini paling tidak harus ada swadaya walaupun tidak banyak, swadaya kita tidak mesti dengan uang dan kita juga menjelas kan program rumah Bsps tidak boleh bangun dari nol dan program rumah Bsps juga bukan rehap, tapi program ini peningkatan kualitas bukan rehap”.

Tim fasilitator juga menyampaikan Kalau yang namanya rehap misalnya dinding rusak kita cuma ganti dinding tapi ini program peningkatan, contohnya rumah yg masi belum ada semipermanen kita tingkat kan ke semipermanen rumah yg sudah ada semipermanen kita tingkatkan ke muka tembok, jadi jangan salah paham lah karna kita sama penerima sudah pernah buat rapat.

Tim fasilitator sebenarnya juga merasa kecewa karena yang beredarnya vidio di media sosial itu bukan penerima rumah BSPS.

“Keterangan yang bukan bersangkutan seharusnya sebelum di tayang vidio itu setidaknya harusnya di komfirmasi dulu supaya tidak terjadi salah paham”.pungkas tim fasilitator Lapangan.

R.zbn 86.

By Man

You missed

Kalapas Banyuwangi Ikuti Penanaman Bibit Pohon Kelapa Serentak di SAE Ngajum, Untuk Mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, MALANG – Mediainfopol.com Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) menggelar penanaman bibit pohon kelapa secara serentak di seluruh Indonesia, Kegaiatan tersebut dilaksanakan secara terpusat di Nusakambangan. Rabo (10/9/2025) Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Pemasyarakatan Jawa Timur memusatkan kegiatan penanamannya di lahan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Malang di Ngajum, Kabupaten Malang. Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa turut hadir dalam kegiatan di SAE Ngajum tersebut sebagai bentuk nyata dukungan dan komitmen untuk menyukseskan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Presiden dalam Asta Cita Presiden, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kegiatan penanaman dipimpin secara langsung oleh Kepala Kanwil Ditjen Pas Jawa Timur, Kadiyono, didampingi oleh seluruh Kepala UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi se-Jawa Timur. Kehadiran jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat juga turut memeriahkan dan menguatkan dukungan terhadap agenda strategis nasional ini. Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Ditjen Pas Jatim mengungkapkan bahwa total terdapat 10.000 bibit kelapa yang ditanam serentak di seluruh UPT wilayah Jawa Timur. “Rinciannya, yang ditanam di SAE Ngajum ini berjumlah 3.331 pohon. Sedangkan 6.669 bibit lainnya tersebar pada seluruh UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi di Jawa Timur,” jelas Kadiyono. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bernilai simbolis semata, melainkan menjadi bukti nyata komitmen Kanwil Jatim dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus mendukung program nasional ketahanan pangan. “Penanaman pohon kelapa ini adalah wujud komitmen kita bersama untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Selain memberi manfaat ekologis, pohon kelapa juga memiliki nilai ekonomi yang dapat mendukung kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Sementara itu, usai mengikuti kegiatan pusat di Ngajum, Kalapas Banyuwangi menyatakan kesiapannya untuk segera mengimplementasikan hal serupa di wilayah kerjanya. Dijelaskannya, bibit kelapa yang telah dialokasikan akan ditanam secara bertahap di lahan SAE yang berada di Kelurahan Pakis, Banyuwangi. “Keikutsertaan kami dalam kegiatan serentak ini merupakan bentuk kesungguhan Lapas Banyuwangi untuk berkontribusi aktif. Kami berharap, dengan penanaman yang akan kita lakukan di SAE Pakis, Lapas Banyuwangi mampu memberikan kontribusi nyata dan mewujudkan keberhasilan program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh pemerintah,” pungkas Wayan. (siswanto)