Muratara//mediainfopol.Com/
Banjir ekstrem melanda Kabupaten Musi Rawas Utara Sumatera Selatan (Sumsel) dengan debit air sungai rawas yang terus meningkat. Pada Kamis, 11 Januari 2024, kondisi darurat mencapai titik kritis, bahkan air telah mencapai atap rumah warga.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Muratara, sekitar 20.000 rumah dan fasilitas umum tenggelam akibat banjir. Kondisi sulit diperparah dengan putusnya tujuh jembatan gantung, termasuk jembatan Desa Lesung Batu Kecamatan Rawas Ulu yang baru saja hancur akibat terjangan banjir. Totalnya, delapan jembatan gantung putus, sementara jembatan Desa Karang Anyar hampir tidak tertahankan.
Kepala BPBD Muratara, H Zainal Arifin Daud, S.sos, menyampaikan bahwa rumah dan fasilitas umum yang terdampak banjir terletak di enam kecamatan, melibatkan Kecamatan Karang Jaya, Ulu Rawas, Rawas Ulu, Karang Dapo, Rawas Ilir, serta Muara Rupit.
Tak hanya itu, longsor melumpuhkan jalur dari Desa Sosokan menuju Desa Napalicin, membuat akses jalan tersebut lumpuh total. Sementara itu, jumlah jembatan gantung yang putus terus bertambah, kini mencapai delapan, dengan tambahan satu jembatan putus di Desa Lesung Batu, Kecamatan Rawas Ulu.
Penyebab banjir disebutkan karena curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi, yang mengakibatkan debit air sungai Rawas meluap. Upaya darurat dilakukan dengan mengerahkan personel Tim Reaksi Cepat (TRC) di wilayah terdampak banjir. Mereka bertugas memantau kondisi air dan membantu proses evakuasi masyarakat yang terancam. (M.harus ak)