BENGKULU//Mediainfopol.com/ Pemerintah Provinsi Bengkulu terus menegaskan komitmennya menjadikan Bengkulu sebagai wilayah konservasi hutan. Komitmen tersebut diwujudkan melalui gerakan penanaman 49.280 bibit pohon yang dipusatkan di bantaran Sungai Lemau, Kabupaten Bengkulu Tengah, Selasa (30/12).
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Gubernur Bengkulu Helmi Hasan bersama Wakil Gubernur Bengkulu Mian, serta dihadiri Bupati Bengkulu Tengah Rachmat Riyanto dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Sementara itu, para bupati dan wali kota se-Provinsi Bengkulu turut mengikuti kegiatan secara daring dari daerah masing-masing.
Dalam sambutannya, Gubernur Helmi Hasan menegaskan bahwa upaya konservasi hutan tidak cukup hanya dilakukan melalui penanaman pohon. Menurutnya, penataan kawasan, khususnya di sepanjang bantaran sungai dan daerah aliran sungai (DAS), menjadi langkah penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah kerusakan lingkungan.
“Menanam pohon itu penting, tetapi yang lebih penting lagi adalah memastikan kawasan bantaran sungai tertata dengan benar. Bantaran sungai hingga radius 50 meter ke arah jalan tidak boleh ditanami kelapa sawit,” tegas Helmi Hasan.
Sebagai bentuk keseriusan, Pemerintah Provinsi Bengkulu meminta PT Bio Bengkulu Tengah untuk menebangi tanaman kelapa sawit yang berada di sekitar bantaran Sungai Lemau. Gubernur menekankan bahwa kawasan tersebut hanya boleh ditanami tanaman ramah lingkungan yang berfungsi menjaga struktur tanah dan mencegah erosi, seperti bambu.
Helmi Hasan mengungkapkan bahwa permintaan tersebut telah disepakati oleh pihak perusahaan dan menjadi komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan. Ia berharap langkah ini menjadi contoh bagi wilayah lain dalam upaya menjaga kelestarian sungai dan hutan di Provinsi Bengkulu.
“Kita ingin Bengkulu benar-benar menjadi wilayah konservasi hutan yang berkelanjutan. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mengajak masyarakat, lembaga swadaya masyarakat (LSM), serta kalangan mahasiswa untuk berperan aktif dalam mengawasi kawasan hutan dan daerah aliran sungai. Masyarakat diminta tidak ragu melaporkan apabila menemukan lahan hutan atau DAS yang ditanami kelapa sawit melalui media sosial resmi miliknya. Selain itu, Wakil Gubernur Bengkulu akan melakukan pemantauan lapangan secara rutin.
Sementara itu, Bupati Bengkulu Tengah Rachmat Riyanto menyatakan dukungan penuh terhadap program konservasi yang digagas Pemerintah Provinsi Bengkulu. Ia menegaskan pemerintah daerah siap melakukan pengawasan berkala dan memastikan bibit pohon yang telah ditanam dapat tumbuh dengan baik.
“Kami akan terus melakukan pemantauan dan perawatan agar tanaman ini benar-benar memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat,” kata Rachmat.
Melalui gerakan penanaman pohon dan penataan bantaran sungai ini, Pemerintah Provinsi Bengkulu berharap dapat menekan kerusakan lingkungan, menjaga fungsi sungai, serta memperkuat posisi Bengkulu sebagai salah satu wilayah konservasi hutan di Indonesia.
(M.Harus ak)