Sholawat Kebangsaan di Suger Kidul, Gus Fawait Tegaskan Komitmen Beasiswa Hingga Luar Negeri untuk Tingkatkan SDM Jember

Jember, – Mediainfopol.com

Diskominfo Jember – Apel Sholawat Kebangsaan yang digelar di Lapangan Desa Suger Kidul menjadi salah satu rangkaian penting dalam kegiatan Gus’e Menyapa Jelbuk. Mengusung tema “Dengan Semangat Sholawat Kebangsaan, Kita Tingkatkan Cinta Tanah Air”, kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang kebersamaan antara pemerintah daerah dan masyarakat, tetapi juga wadah penyampaian komitmen besar Pemerintah Kabupaten Jember di bidang pendidikan, khususnya program beasiswa. Sabtu (27/12/2025)

Bupati Jember, Gus Fawait, menyampaikan bahwa Gus’e Menyapa bukan sekadar agenda seremonial, melainkan bingkai besar yang di dalamnya memuat berbagai program strategis pemerintah daerah. Mulai dari sosialisasi program Pemkab Jember, penyerapan aspirasi masyarakat, hingga langkah konkret pengendalian inflasi melalui pembagian sembako kepada warga.

“Gus’e Menyapa ini memang hanya bingkai acara. Tetapi di dalamnya ada banyak agenda penting, mulai dari mendengarkan aspirasi masyarakat, menyampaikan program-program Pemkab, sampai pengendalian inflasi. Semua kami lakukan agar masyarakat benar-benar merasakan kehadiran pemerintah,” ujar Gus Fawait

Namun demikian, dalam kesempatan tersebut, Gus Fawait secara khusus menekankan perhatian serius Pemerintah Kabupaten Jember terhadap sektor pendidikan. Ia menyampaikan perkembangan terbaru terkait program beasiswa yang saat ini tengah direalisasikan untuk puluhan ribu mahasiswa asal Jember.

Gus Fawait menjelaskan bahwa penyaluran beasiswa untuk pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) telah mencapai hampir seluruh penerima. Dari total sekitar 7.000 mahasiswa, hanya tersisa 15 mahasiswa yang masih mengalami kendala teknis dalam proses transfer ke kampus. “Kalau dari 7.000 mahasiswa, tinggal 15 yang belum tuntas, bagi saya itu sudah 99,9 persen. Insya Allah kendala teknis ini segera selesai,” tegasnya.

Selain UKT, Pemkab Jember juga telah merealisasikan bantuan living cost bagi mahasiswa penerima beasiswa afirmasi ekonomi dan santri. Bantuan biaya hidup tersebut telah disalurkan dengan nominal berkisar antara Rp800.000 hingga Rp1.000.000 per mahasiswa. Saat ini, masih terdapat sekitar 2.000 mahasiswa yang belum menerima living cost akibat perbedaan mekanisme perbankan, khususnya bagi penerima yang tidak menggunakan Bank Jatim.

Ia juga menegaskan bahwa mahasiswa penerima beasiswa tidak perlu mendaftar ulang pada tahun berikutnya. Selama mereka mampu mempertahankan prestasi akademik, beasiswa akan terus diberikan hingga lulus. “Anak-anak mahasiswa tidak perlu khawatir. Tidak perlu daftar lagi tahun depan. Selama prestasinya dijaga, beasiswa akan terus berjalan sampai lulus,” ungkapnya.

Lebih jauh, Gus Fawait menyampaikan bahwa Pemkab Jember tengah menyiapkan langkah lanjutan untuk pengembangan beasiswa jenjang pendidikan yang lebih tinggi, termasuk S2 dan S3. Bahkan, Pemkab Jember mulai membuka peluang beasiswa ke luar negeri sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Tak hanya mengandalkan pemerintah, Gus Fawait juga menggandeng sektor swasta untuk berperan aktif. Ia mengungkapkan telah berkomunikasi dengan sejumlah perusahaan, salah satunya Imasco, agar turut mendukung program pendidikan dengan mengirim putra-putri Jember untuk menempuh pendidikan di Cina dan langsung diserap sebagai tenaga kerja setelah lulus.

Melalui kegiatan Gus’e Menyapa Jelbuk yang dirangkai dengan Apel Sholawat Kebangsaan ini, Pemerintah Kabupaten Jember menegaskan bahwa pembangunan tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada pembangunan manusia. Pendidikan

ditempatkan sebagai pondasi utama menuju Jember yang lebih maju, berdaya saing, dan berkeadilan.

 

 

(Nurdiansyah)