Presiden Prabowo Serahkan Becak Listrik di Jember, Prioritaskan Pengayuh Lansia

JEMBER – Mediainfopol.com

Diskominfo Jember – Komitmen Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam mengentaskan kemiskinan dan menghadirkan keadilan sosial kembali diwujudkan melalui program bantuan becak listrik. Sebanyak 100 unit becak listrik diserahkan kepada para pengayuh becak di Kabupaten Jember, dalam kegiatan serah terima yang berlangsung di Pendopo Wahyawibawagraha, Minggu (14/12/2025).

Program ini dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Jember bekerja sama dengan Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN), yang digagas langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan sepenuhnya dibiayai dari dana pribadi Presiden, tanpa menggunakan anggaran negara.

Bupati Jember, Gus Fawait, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih mendalam atas perhatian Presiden Prabowo kepada masyarakat kecil, khususnya para pengayuh becak lansia di Jember. Ia menegaskan bahwa bantuan tersebut menjadi bentuk kehadiran negara bagi mereka yang selama puluhan tahun menggantungkan hidup dari kayuhan tenaga.

“Tidak ada kata lain selain terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas nama rakyat Jember. Bantuan ini bukan dari APBN, tetapi murni dari kantong pribadi beliau. Kami bangga memiliki presiden yang hatinya menyatu dengan rakyat kecil,” ujar Gus Fawait.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Yayasan GSN, Nanik Sudarwati Deyang, menjelaskan bahwa bantuan becak listrik di Jember merupakan tahap awal dari program nasional yang akan dilakukan secara bertahap. Dari sekitar 989 pengayuh becak di Jember, sebanyak 100 orang menerima bantuan pertama, dengan prioritas pengayuh lanjut usia di atas 60 tahun.

“Kami utamakan para lansia terlebih dahulu. Produksi becak listrik ini masih terbatas, dan saat ini stok di pabrik sekitar lima ribu unit. Kami bagikan merata dulu di seluruh Jawa, khusus untuk lansia,” terang Nanik.

Ia menambahkan, Presiden Prabowo memiliki keinginan kuat agar para pengayuh becak lansia tidak lagi harus memeras tenaga di usia senja. Becak listrik dinilai sebagai solusi paling manusiawi, mengingat sebagian besar pengayuh becak telah menekuni profesi tersebut selama 30 hingga 50 tahun.

“Kalau kita ubah mereka jadi pedagang belum tentu berhasil. Tapi kalau bebannya kita ringankan, itulah keadilan. Pak Prabowo bahkan menangis melihat para pembecak sepuh masih harus mengayuh dengan tenaga,” ungkap Nanik.

Becak listrik tersebut merupakan hasil desain langsung Presiden Prabowo dan diproduksi oleh PT Pindad, dengan nilai sekitar Rp22 juta per unit. Becak dilengkapi garansi satu tahun, tidak boleh diperjualbelikan, dan pelanggaran atas ketentuan tersebut akan dikenakan sanksi hukum. Di beberapa daerah lain, becak listrik bahkan telah dimanfaatkan sebagai becak wisata.

Terkait perawatan, Nanik menjelaskan bahwa setelah masa garansi berakhir, perbaikan dapat dilakukan dengan suku cadang yang mudah dijumpai di pasaran. Ia juga membuka peluang dukungan melalui dana CSR pemerintah daerah maupun pihak swasta, sebagaimana telah diterapkan di beberapa wilayah lain.

Menanggapi hal tersebut, Gus Fawait menyatakan kesiapan pemerintah daerah untuk ikut mendukung keberlanjutan program. Pemkab Jember akan menyiapkan titik pengisian daya becak listrik di sejumlah halte Dinas Perhubungan agar mudah dijangkau para pengayuh lansia.

“Kami sudah instruksikan Dishub untuk menyiapkan tempat pengecasan di halte-halte. Kami paham, beliau-beliau ini sudah sepuh, tidak mungkin kami biarkan harus jauh-jauh,” tegas Gus Fawait.

 

 

(Nurdiansyah)