Bangun Bangsa dari Majelis Ilmu, Gus Fawait Temui Guru Ngaji dan Pengajian di Curah Takir
JEMBER, – Mediainfopol.com
Diskominfo Jember – Langkah pembangunan tidak selalu dimulai dari bangunan dan angka, tetapi dari hati yang tercerahkan oleh ilmu. Pesan inilah yang disampaikan Bupati Jember Gus Fawait saat menghadiri pertemuan guru ngaji dan ketua kelompok pengajian di Balai Desa Curah Takir, dalam rangkaian kegiatan Bunga Desaku hari kedua.
Dalam pertemuan tersebut, Gus Fawait secara khusus mengumpulkan perwakilan guru ngaji serta ketua-ketua kelompok pengajian. Menurutnya, pembangunan bangsa dan negara tidak cukup hanya dengan infrastruktur fisik, tetapi harus dimulai dari pembentukan hati, akhlak, dan ilmu yang perannya paling besar berada di tangan para ibu dan para pendidik keagamaan.

“Kami masih sangat yakin, membangun bangsa dan negara itu dimulai dari emaknya. Bapaknya membantu, tapi peran paling utama tetap emaknya,” ujar Gus Fawait.
Ia menjelaskan, para ketua pengajian dan guru ngaji memiliki posisi strategis karena setiap hari berhadapan langsung dengan jamaah, keluarga, dan generasi muda. Melalui merekalah nilai-nilai kebaikan, keteduhan, dan kecintaan terhadap bangsa ditanamkan secara konsisten.
Gus Fawait juga menekankan pentingnya asupan ilmu bagi siapa pun yang menjalankan peran dakwah dan pembinaan umat. Karena itu, dalam pertemuan tersebut dihadirkan ulama dan kiai untuk memberikan tausiah dan pencerahan.
“Kalau 40 hari 40 malam orang tidak kemasukan ilmu, hatinya bisa keras. Tapi kalau hatinya lembut, doanya insyaallah dikabulkan Allah,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Gus Fawait menegaskan keberlanjutan insentif guru ngaji yang telah berjalan lancar, sekaligus memastikan bahwa ketua-ketua kelompok pengajian juga masuk dalam komitmen pemberian perhatian dan dukungan pemerintah daerah.
Lebih jauh, Gus Fawait menyoroti peran kelompok pengajian sebagai ruang positif bagi para ibu yang sehari-hari mendampingi anak-anaknya. “Bagi emak-emak yang 24 jam bersama anak-anak, hiburannya itu pengajian. Dan saya yakin, pengajian adalah perkumpulan yang baik, isinya majelis ilmu dan sholawat,” katanya.
Ia meyakini, selama para ibu aktif dalam majelis ilmu, maka nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan cinta tanah air akan terus tumbuh di tengah keluarga Indonesia. Sebagai tambahan komitmen sosial, Gus Fawait juga meminta dukungan dan keterlibatan aktif para guru ngaji dan kelompok pengajian dalam menyukseskan program imunisasi, sebagai ikhtiar bersama menjaga kesehatan generasi masa depan.
(Nurdiansyah)