Program Rehabilitasi Sosial Resmi Ditutup, Warga Binaan Lapas Banyuwangi Siap Bawa Perubahan

BANYUWANGI – Mediainfopol.com

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi secara resmi menutup program rehabilitasi sosial bagi warga binaan yang terjerat kasus penyalahgunaan narkoba, Senin (8/12). Penutupan program ini menandai kesiapan puluhan warga binaan untuk membawa perubahan positif setelah menjalani serangkaian kegiatan yang intensif.

Program rehabilitasi sosial di Lapas Banyuwangi ini terselenggara berkat kerja sama yang baik dengan Yayasan Gennesa (Gendhog Nemu Sariro) Banyuwangi. Puluhan warga binaan telah terlibat langsung dalam kegiatan ini, menunjukkan komitmen mereka untuk pulih dan kembali menjadi bagian produktif dari masyarakat.

Ketua Yayasan Gennesa, Tutik Handayani, menyampaikan apresiasinya atas perubahan yang ditunjukkan oleh para peserta. Ia juga mengungkapkan rasa bangga, sebab setiap warga binaan yang mengikuti rehabilitasi sosial ini lulus dengan predikat yang memuaskan.

“Melalui serangkaian program yang telah kami jalankan, warga binaan telah menunjukkan perubahan perilaku yang signifikan ke arah yang positif,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa, menegaskan bahwa program rehabilitasi sosial ini merupakan langkah nyata dalam implementasi 13 program akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Khususnya pada poin pertama, yakni Memberantas peredaran narkoba dan pelaku penipuan dengan berbagai modus di Lapas dan Rutan.

Wayan berharap, program rehabilitasi sosial yang telah berjalan mampu mengubah karakter warga binaan menjadi pribadi yang produktif dan membawa perubahan perilaku positif.

“Pada dasarnya, fungsi utama rehabilitasi sosial bagi pengguna narkoba adalah untuk memulihkan keberfungsian sosial mereka, memungkinkan mereka untuk kembali hidup sehat, produktif, dan mampu melaksanakan peran mereka secara wajar di masyarakat,” terangnya.

Lebih lanjut, Wayan memastikan bahwa program rehabilitasi sosial ini akan kembali dilaksanakan pada periode berikutnya dengan melibatkan lebih banyak warga binaan.

“Tujuannya jelas, agar warga binaan dapat pulih dalam beberapa aspek kehidupan sosial dan kesehatan mereka,” tutupnya.

 

 

(Siswanto)