Bakorwil Jember Gelar Ananda Marga Vishvasya Vol. II : Membangun Jalan Kebaikan untuk Konservasi Ijen Geopark Menuju Revalidasi UNESCO 2026
Jember, – Mediainfopol.com
Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Jember menyelenggarakan kegiatan edukasi “Ananda Marga Vishvasya Vol. II” bertema “Jalan Kebaikan untuk Semesta” di Campground Paltuding, Ijen Geopark, pada 12-13 November 2025. Acara ini menyoroti upaya konservasi melalui penanaman pohon secara kolektif, sambil memperkenalkan kekayaan ekosistem Ijen Geopark kepada generasi muda. Inisiatif ini menjadi kontribusi krusial dalam mempersiapkan revalidasi status UNESCO Global Geopark pada 2026.
Dengan subtema yang menekankan nilai kebaikan bersama dan harmoni alam, kegiatan ini diikuti sekitar 50 peserta, termasuk siswa SMA/SMK dan mahasiswa dari Kabupaten Bondowoso serta Banyuwangi, Jawa Timur. Pembukaan resmi dilakukan oleh perwakilan Kepala Bakorwil Jember dari Bidang Sarana Prasarana, Aris Purwowidi Yanto, S.Hut., M.Sc. Ia menjelaskan bahwa edisi kedua ini melanjutkan program sebelumnya dengan penekanan lebih kuat pada aksi konkret. “Penanaman pohon merupakan komitmen nyata kami melawan deforestasi di Ijen Geopark. Melalui pengenalan kawasan ini, generasi muda didorong menjadi pelopor konservasi, memastikan pemenuhan standar UNESCO untuk revalidasi 2026,” ungkapnya.

Selama dua hari, peserta terlibat dalam serangkaian aktivitas edukatif. Hari pertama mencakup workshop interaktif tentang biodiversitas Ijen Geopark, yang membahas flora endemik seperti pohon cemara gunung dan fauna langka seperti burung migran, diikuti trekking singkat untuk observasi langsung. Puncak acara pada hari kedua adalah penanaman lebih dari 50 bibit pohon lokal, termasuk pinus, akasia, dan spesies tropis lainnya, di sekitar Campground Paltuding. Langkah ini dirancang untuk mencegah erosi tanah, meningkatkan penyerapan CO2, serta memulihkan habitat alami sebagai bagian persiapan revalidasi UNESCO.
Sesi panel diskusi melibatkan ahli geologi dan lingkungan, yang membahas tantangan konservasi seperti dampak pariwisata pada Danau Kawah sebagai sumber belerang alami, serta persyaratan revalidasi termasuk pengelolaan limbah dan pemantauan ekosistem. Menurut data dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, diwakili Kepala Seksi Konservasi Wilayah 5 Banyuwangi, Dwi Putro Sugiarto, S.Hut., M.Si., Ijen Geopark telah menarik jutaan wisatawan sejak diakui UNESCO pada 2016. Namun, tekanan ini menjadikan inisiatif seperti ini semakin esensial untuk keberlanjutan.
Yosita, siswa SMKN Darul Ulum Muncar dari Banyuwangi, berbagi antusiasmenya: “Tema ‘Jalan Kebaikan untuk Semesta’ membuat saya merasa terlibat dalam misi besar. Menanam pohon langsung di sini mengajarkan bahwa kebaikan dimulai dari tindakan kecil, dan ini pasti memperkuat posisi Ijen Geopark di mata UNESCO.” Bakorwil Jember berjanji memantau pertumbuhan bibit tersebut serta meluncurkan kampanye digital untuk menyebarkan edukasi ke lebih banyak pemuda.
Melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah dan mitra konservasi, “Ananda Marga Vishvasya Vol. II” diharapkan menjadi model pelestarian lingkungan berkelanjutan di Indonesia.
(Nurdiansyah)