Hadir di Desa serut Gus bupati Jember Gerakan hati dan langkah bersama Jember baru Jember maju.
Jember – Mediainfopol.com
Dalam kunjungannya di Desa serut kecamatan panti kabupaten Jember.gus bupati menyampaikan sering kali kepada masyarakat khususnya warga panti desa serut penting nya kesehatan dengan program seperti ini lah bisa mensosialisasikan ke warga lebih baik lagi
Upaya menekan angka kematian ibu dan bayi menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten Jember. Dalam kunjungannya ke Balai Desa Serut, Kecamatan Panti, Senin (27/10/2025), Bupati Jember Muhammad Fawait menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, tenaga medis, dan kader posyandu sebagai ujung tombak layanan kesehatan di tingkat desa.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Bunga Desaku (Bupati Ngantor di Desa dan Kelurahan) yang digagas Pemkab Jember untuk memperkuat komunikasi langsung antara pemerintah dan masyarakat. Acara tersebut dihadiri oleh ratusan kader posyandu, tenaga kesehatan, bidan desa, perwakilan Dinas Kesehatan Jember, serta tokoh masyarakat setempat.
“Yang pertama supaya tidak ada jarak yang begitu jauh lagi antara rakyat dengan pimpinannya. Maka saya datang ke tempat ini supaya bisa mengimbangi informasi yang masuk dari kepala dinas,” ujar Gus Fawait di hadapan para peserta kegiatan.
Bupati juga menyoroti kesejahteraan kader posyandu yang selama ini berperan besar dalam pelayanan kesehatan dasar. Ia menyebutkan bahwa saat ini honor kader posyandu berada di kisaran Rp300 ribu per bulan setelah pajak, dan pihaknya berkomitmen untuk memperjuangkan peningkatan insentif mereka.
“Doakan semoga ke depan saya mampu menaikkan. Tapi gak mungkin gak naik. Nanti kita pikirkan bersama,” kata Gus Fawait, disambut tepuk tangan para kader posyandu yang hadir.
Dalam kesempatan itu, Bupati muda tersebut menekankan bahwa tingginya angka kematian ibu dan bayi di Kabupaten Jember harus menjadi perhatian bersama. Menurutnya, Jember masih mencatat angka kematian tertinggi di Jawa Timur, sementara kemiskinan ekstrem juga masih menjadi faktor yang memperburuk kondisi kesehatan masyarakat.
“Ini tugas berat kita semua. Tidak bisa diserahkan kepada kader posyandu saja yang gajinya cuma tiga ratus ribu. Kita harus bersinergi,” tegasnya.
Sebagai langkah konkret, Pemkab Jember berencana menambah sekitar 1.200 tenaga kesehatan yang akan ditempatkan di seluruh desa dan kelurahan. Tenaga medis ini akan membantu kader posyandu dalam pendataan, pemeriksaan kehamilan, dan pendampingan ibu hamil berisiko tinggi. Pemerintah juga memastikan setiap ibu hamil mendapat akses pemeriksaan lanjutan ke dokter spesialis kandungan dan diarahkan melahirkan di RSUD dr. Subandi atau RSUD Balung jika diperlukan.
Selain memperkuat layanan kesehatan di lini terdepan, Gus Fawait menegaskan bahwa seluruh warga Jember kini telah tercakup dalam program Universal Health Coverage (UHC), yang menjamin layanan berobat gratis di seluruh rumah sakit di Indonesia.
“Hari ini seluruh warga Jember sudah bisa berobat gratis di seluruh rumah sakit di Indonesia. Tidak boleh lagi ada orang sakit tidak dibawa ke rumah sakit karena faktor biaya,” ujarnya dengan tegas.
Bupati menutup sambutannya dengan pesan agar seluruh kader posyandu terus menjadi garda terdepan dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, serta menjadi mitra aktif pemerintah dalam membangun Jember yang sehat, sejahtera, dan berdaya
(Nurdiansyah)