Jombang – mediainfopol.com
Proyek pembangunan rabat beton di Desa Sawiji, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, senilai Rp150 juta yang bersumber dari Dana Desa tahun 2025, kini menuai sorotan tajam dari warga.
Sejak awal pelaksanaan, proyek tersebut dinilai minim transparansi dan terkesan ditutup-tutupi oleh pihak pemerintah desa.
Tim investigasi media ini telah memantau serta mendokumentasikan proses pembangunan di lapangan. Namun, saat melakukan klarifikasi ke kantor desa, Ketua TPK, Sekretaris Desa, dan Kepala Desa Sawiji tidak berada di tempat.
Beberapa hari kemudian, ketika tim kembali untuk meminta penjelasan, staf pelayanan desa menyampaikan bahwa Kepala Desa dan Sekdes belum datang ke kantor.
Ketiadaan pihak yang berwenang untuk memberikan keterangan resmi menimbulkan tanda tanya besar di tengah masyarakat.
Lebih disayangkan lagi, di area proyek maupun sekitar balai desa tidak ditemukan banner atau papan informasi APBDes yang seharusnya terpasang secara terbuka agar masyarakat mengetahui sumber dan penggunaan anggaran pembangunan.
Ketiadaan informasi ini jelas bertentangan dengan prinsip transparansi publik dalam pengelolaan dana desa.
Untuk memperoleh kejelasan, tim jurnalis mendatangi Kantor Kecamatan Jogoroto.(14/10/2025)
Saat dikonfirmasi, Camat Jogoroto menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan pengecekan dan menilai pembangunan rabat beton di Desa Sawiji sudah sesuai RAB, bahkan menyebut tulangan besi beton yang digunakan berstandar pabrikan.
Namun, ketika jurnalis menunjukkan rekaman dokumentasi pengerjaan rabat beton di lokasi, Camat tampak terkejut dan tersentak melihat kondisi yang berbeda dari laporan sebelumnya.
Fakta di lapangan memperlihatkan bahwa pekerjaan tampak jauh dari penjelasan yang disampaikan oleh pihak kecamatan.
Warga Sawiji berharap agar Inspektorat dan pihak berwenang turun langsung melakukan audit fisik dan administrasi.
Mereka menilai dana desa harus benar-benar dikelola dengan jujur dan transparan, bukan dijadikan ajang formalitas proyek yang hanya menguntungkan segelintir pihak.
“Kalau memang tidak ada yang disembunyikan, kenapa tidak pasang banner APBDes biar warga tahu?” ujar salah satu warga setempat dengan nada heran.
Kasus proyek rabat beton Desa Sawiji ini menjadi potret lemahnya pengawasan terhadap penggunaan dana desa.
Publik kini menunggu langkah tegas aparat untuk membuktikan: apakah proyek ini benar sesuai aturan, atau justru ada praktik penyimpangan di balik beton yang tampak mulus di permukaan.(Red)