Lamongan , mediainfopol.com sekitar pukul 13.00 WIB, warga Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan, digemparkan dengan beredarnya video dan foto truk Fuso bermuatan kayu balokan besar yang melintas di jalan umum. Aktivitas truk-truk tersebut menuai keresahan dan kritik tajam dari warga karena dianggap membahayakan pengguna jalan dan merusak infrastruktur.Senin (6/10/2025)

Sejumlah truk bermuatan kayu ukuran besar disebut sering melintas di jam-jam padat tanpa pengamanan dari pihak perusahaan maupun aparat berwenang. Kondisi jalan yang sempit dan bergelombang membuat warga khawatir akan keselamatan pengguna jalan lain.

Salah satu warga berinisial DP mengaku kesal dengan aktivitas pengangkutan kayu tersebut.

“Kami warga Mantup yang jadi korban. Jalan sempit tapi dilewati truk besar. Sudah sering hampir kena, bahkan ada yang jatuh kayunya,” ungkap DP dengan nada kesal.

Truk bermuatan kayu balokan tersebut diduga berasal dari PT Surya Pesona Kayu Nusantara, perusahaan pengolahan kayu yang beralamat di Jalan Raya Lamongan–Mojokerto KM 21, Desa Glugu, Kecamatan Mantup. Warga juga mempertanyakan keabsahan dokumen pengangkutan kayu serta standar keamanan dalam proses distribusi.

Selain membahayakan, warga menilai aktivitas kendaraan bertonase berat tersebut turut mempercepat kerusakan jalan umum yang sejatinya hanya dirancang untuk kendaraan ringan hingga sedang.

Peristiwa nahas terjadi saat Truk Fuso bernomor polisi L 8308 UD yang dikemudikan Samin (68), warga Senemi Jaya, Surabaya, melaju dari arah timur ke barat. Setibanya di depan SMP Negeri 1 Mantup, muatan kayu balokan yang dibawanya jatuh dan menimpa dua sepeda motor:

Honda Vario S 3799 JCI dikendarai Yaman, membonceng Suciati

Honda Scoopy S 3882 KNP dikendarai Zahrotus Syasiah

Akibatnya, Usman dan Suciati mengalami patah tulang, sementara Zahrotus Syasiah luka di pundak kanan. Kedua sepeda motor korban juga mengalami kerusakan parah di bagian depan.

Menurut warga, kecelakaan serupa sudah tiga kali terjadi di wilayah Mantup:

1. Pertama, kayu jatuh di Gang Kopen dan menimpa teras rumah warga.

2. Kedua, truk gagal menanjak di depan Balai Desa Mantup hingga melintang menutup jalan.

3. Ketiga, insiden terbaru yang menyebabkan korban luka pada Senin (6/10/2025).

Warga menduga penyebab utama adalah armada yang sudah tidak layak pakai, muatan melebihi tonase, serta tali pengikat muatan yang lapuk dan tidak sesuai standar keselamatan.

Masyarakat Mantup mendesak pemerintah daerah, kepolisian, dan Dinas Perhubungan Lamongan agar tidak tinggal diam.

“Jangan tunggu korban jiwa baru bertindak. Tolong diatur ulang jalurnya, atau buat jadwal khusus supaya tidak lewat jam sibuk,” ujar salah satu warga lainnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak PT Surya Pesona Kayu Nusantara belum memberikan keterangan resmi atau klarifikasi terkait kejadian ini.

By Man