Polres Jember Menangkap tipu tipu yang berkedok penggandaan uang dengan modus Agama dan Ritual.

 

Jember, – Mediainfopol.com

 

Polres Jember baru saja membongkar kasus penipuan yang terbilang unik sekaligus miris. Modusnya dibalut dengan ritual agama, sampai-sampai seorang ustadz sekaligus pengasuh pesantren ikut jadi korban.

Kasus ini diungkap dalam konferensi pers di Aula Rupatama Mapolres Jember, Korban bernama Ahmad Rofik Hasan (53), seorang muballigh dan pengasuh Ponpes Sunan Drajad asal Desa Klompangan, Kecamatan Ajung. Ia mengalami kerugian cukup besar setelah diperdaya janji manis pelaku. Rabu (1/10/2025).

Tersangka adalah Tahmid Rifa’i alias Abah Kamid (43), warga Lampung Tengah. Dengan mengaku sebagai kyai dari Lampung dan mendekatkan diri lewat jejaring pesantren, tersangka berhasil membuat korban percaya.

Kronologinya, sejak Juli hingga September 2025, pelaku menjalankan tipu muslihat dengan embel-embel “ritual kesuksesan”. Ia membaca garis tangan korban, lalu bilang ada penghalang mistis yang hanya bisa diatasi dengan ritual khusus. Salah satunya: membeli emas 21 gram senilai Rp18 juta, puasa 8 hari, sampai mengamalkan doa-doa tertentu.

Lebih licik lagi, pelaku memberikan kartu ATM BCA kosong, seolah berisi miliaran rupiah. Katanya, korban bisa tarik Rp100 juta per hari setelah ritual selesai. Korban yang percaya akhirnya terus mentransfer uang ke rekening tersangka.

Polisi menyita sejumlah barang bukti, mulai dari buku tabungan, ponsel, hingga sepeda motor milik korban yang raib karena ulah pelaku. Kasus ini dijerat dengan Pasal 378 dan/atau 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan, dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.

Kapolres Jember, AKBP Bobby A Condro Putra, menegaskan bahwa kasus ini jadi peringatan penting agar masyarakat waspada, terutama di lingkungan keagamaan. “Jangan mudah percaya pada janji kekayaan instan, apalagi dibungkus dengan embel-embel ritual atau nuansa agama,” ujarnya.

Saat ini, penyidik masih mendalami kemungkinan adanya korban lain ataupun jaringan pelaku di balik kasus ini.

Polres Jember mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika mengalami hal serupa. Ingat, kalau tawaran terdengar terlalu indah untuk jadi kenyataan, besar kemungkinan itu memang tipu-tipu.

 

 

(Nurdiansyah)