Mojokerto, mediainfopol.com– Pembangunan jalan lingkungan di Desa Mojo Jajar, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, yang sedianya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan warga, ternyata jauh dari harapan.
Jalan hasil proyek pengecoran yang dikerjakan pada Mei 2025 dengan anggaran Dana Desa, kini kondisinya sudah retak dan bahkan hampir putus. Padahal, jalan baru diperbolehkan dilalui kendaraan pada akhir Juli 2025.
Saat awak media berusaha meminta klarifikasi, Kepala Desa Mojo Jajar memberikan penjelasan anggaran pembangunan jalan tersebut dianggarkan dari dana desa sebesar 208.000.000. Menurutnya, kerusakan jalan terjadi karena dilalui truk-truk pengangkut tebu setelah jalan dibuka.
“Setelah dibuka akhir Juli, jalan tersebut dilalui oleh truk-truk pengangkut tebu. Karena jalan itu satu-satunya akses untuk mengangkut hasil panen tebu,” jelasnya.
Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan adanya perbedaan kualitas konstruksi. Bagian depan jalan tampak lebih kokoh, sedangkan bagian belakang sudah mengalami pecah dan hampir terputus.
Kepala desa menambahkan bahwa kondisi ini dipengaruhi oleh faktor pemadatan.
“Yang bagian depan sejak awal sudah ada pemadatan oleh warga, namun yang belakang memang tanpa ada pemadatan,” ungkapnya.
Kerusakan dini pada proyek ini menimbulkan sorotan dari warga, mengingat anggaran yang digelontorkan cukup besar, namun hasilnya tidak bertahan lama.