Kutai Timur MediaInfopol.com

Budaya sebagai salah satu pondasi negara untuk membuka cakrawala pandang akan sesuatu. Budaya memiliki peran dan fungsi sentral dan mendasar sebagai landasan utama tatanan bernegara, berbangsa, maupun berkeluarga. keragaman Budaya Nusantara tidak hanya dapat dipandang dari segi bahasa, tari, musik, dan adat istiadat. Dinamika kehidupan sosial masyarakat juga menjadi ragam budaya, yang rentan dengan pengaruh budaya luar. Hal ini merupakan konsekuensi dari globalisasi yang didukung dengan kemajuan teknologi komunikasi saat ini yang tanpa batas. Globalisasi sebagai proses berjalanannya peradaban manusia tidak dapat dihindari dan kita pun tidak dapat menutup diri dari proses kemajuan zaman yang semakin modern.

Selasa 12 Agustus 2025 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar sosialisasi Ketahanan Seni dan Budaya Kalimantan Timur. Bertempat di Hotel Royal Victoria Sanggatta Utara Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Badan Kesbangpol (Kaltim) acara ini di hadiri oleh beberapa Lembaga Adat, Tokoh Adat, Ormas Kepemudaan, Paguyuban serta para Penggiat Seni yang berdomisili di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) .

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kalimantan Timur (Kaltim), diwakili oleh Sekretaris Ahmad Firdaus Kuniawan.S.Sos.,M.Si. dan Sekretaris Daerah Sekda Kutai Timur. Diwakili oleh Asisten 11 Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) . Dr. Poniso Suryo Renggono.M.Si. membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya, Poniso Suryo Renggono, menyebutkan ada dua hal yang disoroti dalam pelaksanaan sosialisasi Ketahanan Seni dan Budaya kali ini. Yakni faktor eksternal dan internal yang membuat budaya Indonesia mulai terkikis. Selain daripada itu juga acara ini ialah bagian dari program kerja Badan Kesbangpol (Kaltim) Sosialisasi tersebut mengusung tema ” Penguatan Tata Kelola Seni, Budaya dan Adat dalam menjaga Identitas dan Harmoni Sosial di tengah Dinamika Pembagunan IKN.

Faktor eksternal berupa masuknya budaya-budaya luar yang menjadikan bangsa Indonesia kehilangan jati dirinya. Sedangkan faktor Internal adalah lunturnya rasa mencintai dan menghargai budaya khas lokal di Indonesia, bergesernya kultur asli, dan hilangnya nilai-nilai kearifan yang diwariskan oleh nenek moyang kita. Budaya memiliki fungsi sebagai identitas peradaban suatu masyarakat atau negara yang menjadikannya pembeda antara bangsa satu dengan yang lain Selain itu, budaya juga berfungsi sebagai pembatas, pembentuk perilaku kelompok masyarakat, dan media komunikasi.

Pada kegiatan ini juga dilaksakan dialog dengan dua narasumber yang kompeten di bidang seni dan kebudayaan. Yakni Dr. Hj.Aji Qamara Yulianti. D.H.S.Sn.,M.Si. dan H. Padliyansyah.S.E. Para narasumber mengangkat materi dengan tema Penguatan Tata Kelola Seni, Budaya dan Adat dalam menjaga Indentitas dan Harmoni Sosial di tengah Pembangunan IKN.(Kaltim).

Badan kesbangpol (Kaltim) mengharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan rasa gotong royong dan optimisme pembangunan dalam mewujudkan ketahanan budaya, sebagai salah satu pilar Negara Kesatuan Republik Indonesia. (Bambang)

By Man