Gresik, mediainfopol.com – SMA Negeri 1 Manyar Gresik diduga menjual atribut sekolah kepada siswa baru dengan harga sebesar Rp375.000. Dugaan tersebut mencuat setelah beredarnya video berdurasi beberapa menit yang memperlihatkan sejumlah siswa mengambil dua stel atribut di lingkungan sekolah.
Menanggapi hal ini, awak media mencoba meminta klarifikasi dari pihak sekolah. Namun, Kepala Sekolah Ainur Rofiq tidak berada di tempat karena tengah mengikuti workshop selama sepekan. Pihak sekolah kemudian diwakili oleh Lukman, selaku Humas SMA Negeri 1 Manyar.
Saat dikonfirmasi, Lukman menegaskan bahwa pihak sekolah tidak terlibat dalam penjualan atribut tersebut. Namun, setelah diperlihatkan video aktivitas pembagian atribut, raut wajahnya berubah, dan ia pun memberikan penjelasan tambahan.
Menurut Lukman, atribut itu bukan dijual oleh pihak sekolah, melainkan oleh alumni. Ia mengklaim bahwa alumni memiliki pengaruh cukup besar terhadap kegiatan di lingkungan sekolah, bahkan hingga ke pemilihan ketua OSIS.
“Siswa di sini banyak berada di bawah kendali alumni. Misalnya saat pemilihan ketua OSIS, yang terpilih biasanya adalah yang didukung alumni,” ungkap Lukman.
Lebih lanjut, Lukman mengungkapkan bahwa dirinya pernah membatasi peran alumni dalam kegiatan sekolah, termasuk dengan tidak melibatkan mereka dalam berbagai turnamen di wilayah Gresik. Ia menilai langkah itu efektif untuk mengurangi dominasi alumni.
Namun, menurutnya, situasi berubah setelah kepala sekolah digantikan oleh Ainur Rofiq. “Entah mengapa kepala sekolah yang baru membuka kembali [keran aktivitas alumni],” ujar Lukman dengan nada menyayangkan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Ainur Rofiq terkait dugaan penjualan atribut maupun kebijakan pelibatan alumni secara aktif di lingkungan sekolah.