Bengkulu//Mediainfopol.com/Pemerintah kembali menunjukkan komitmennya terhadap pemerataan akses pendidikan melalui kehadiran Sekolah Rakyat (SR) di Provinsi Bengkulu. Kehadiran lembaga pendidikan berbasis asrama ini menjadi angin segar bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, yang selama ini terpinggirkan dari akses pendidikan berkualitas.

Di tengah kesenjangan pendidikan yang masih terjadi di berbagai wilayah Indonesia, Sekolah Rakyat hadir sebagai solusi konkret. Berlokasi di Sentra “Dharma Guna”, unit pelaksana teknis milik Kementerian Sosial RI di Kota Bengkulu, Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 6 Kota Bengkulu menjadi salah satu sekolah percontohan dari program nasional ini.

Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, yang hadir sebagai pembina apel di SRMA 6, menyampaikan pesan motivatif dan penuh harapan kepada seluruh peserta didik. Dalam amanatnya, ia menekankan pentingnya memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin.

Kalian sangat beruntung bisa diterima di sekolah ini. Karena selain fasilitas pendidikan, makan dan asrama juga disediakan secara gratis. Semuanya ditanggung pemerintah. Jadi, manfaatkanlah kesempatan ini. Belajarlah dengan tekun untuk meraih cita-cita,” pesan Herwan, Selasa (15/7/2025).

Ia juga menambahkan bahwa kehadiran Sekolah Rakyat menjadi bukti nyata bahwa negara hadir untuk seluruh rakyatnya, terutama bagi mereka yang berada di garis kemiskinan.

Program Sekolah Rakyat merupakan bagian dari visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam rangka memutus rantai kemiskinan antar-generasi melalui akses pendidikan yang inklusif, gratis, dan berkualitas. Melalui pendekatan asrama penuh, siswa tidak hanya mendapatkan layanan pendidikan formal, tetapi juga fasilitas makan, tempat tinggal, hingga bimbingan karakter dan kemandirian secara terpadu.

Didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan didukung oleh sinergi lintas kementerian serta peran aktif sektor swasta, Sekolah Rakyat dirancang untuk menjadi titik balik dalam perbaikan kualitas SDM nasional.

Pendidikan yang diberikan tetap mengacu pada Kurikulum Nasional, menjamin bahwa lulusan Sekolah Rakyat mendapatkan ijazah setara dengan sekolah umum pada umumnya. Namun, keunggulan program ini terletak pada metode pengajaran yang lebih personal, fleksibel, dan kontekstual dengan kondisi siswa.

Kepala Sentra “Dharma Guna” Bengkulu, Syam Wuryani, yang turut hadir dalam apel tersebut, menjelaskan bahwa seluruh siswa yang diterima telah melalui proses seleksi ketat dengan memperhatikan latar belakang sosial dan ekonomi.

Kami memastikan bahwa anak-anak yang diterima adalah mereka yang berasal dari keluarga miskin ekstrem dan sangat membutuhkan intervensi negara. Program ini adalah bentuk nyata dari kehadiran pemerintah dalam memastikan setiap anak Indonesia memiliki hak yang sama dalam pendidikan,” terang Syam.

Ia menambahkan bahwa selain pendidikan akademik, para siswa juga dibekali keterampilan hidup, pelatihan karakter, dan bimbingan konseling untuk membentuk generasi muda yang kuat secara mental, sosial, dan spiritual.

Sekolah Rakyat bukan sekadar tempat belajar, tetapi juga wadah pembentukan karakter dan harapan. Program ini bertujuan menciptakan generasi masa depan yang berdaya saing, bermoral, dan mandiri, terutama dari kelompok rentan yang sebelumnya termarjinalkan dari sistem pendidikan konvensional.

Di tengah berbagai tantangan sosial ekonomi yang dihadapi bangsa, kehadiran Sekolah Rakyat di Bengkulu diharapkan menjadi model nasional dalam menanggulangi kemiskinan struktural melalui pendidikan yang inklusif dan berkeadilan.

Pemerintah Provinsi Bengkulu, bersama seluruh pemangku kepentingan, berkomitmen untuk terus mendukung dan mengembangkan keberadaan Sekolah Rakyat sebagai bagian dari misi besar membangun Sumber Daya Manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045.
(M.Harus ak)