Bakorwil v Jember Perkuat Peran Strategis Dalam Pengembangan Geopart Ijen Antara Pemerintah Provinsi dan Kabupaten.

 

Jember, – Mediainfopol.com

Melalui tugas koordinasi lintas daerah, fasilitasi pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat, Bakorwil V bertindak sebagai penghubung antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten di wilayah kerja selingkar Ijen. Selasa 15 Juli 2025

Penggerak Sinergi Wilayah Selingkar Ijen

Geopark Ijen melibatkan lebih dari satu kabupaten, sehingga dibutuhkan koordinasi yang kuat agar program pembangunan tidak berjalan sendiri-sendiri. Di sinilah Bakorwil V Jember berperan sebagai orkestrator, menyatukan arah kebijakan antar-daerah dalam bentuk forum koordinasi, rapat lintas sektoral, dan perumusan agenda bersama.

“Geopark Ijen bukan hanya milik satu kabupaten. Ini adalah aset bersama, dan Bakorwil hadir untuk memastikan semua pihak bergerak dalam arah yang sama dari perencanaan, infrastruktur, konservasi, hingga promosi wisata,” ujar Kepala Bakorwil V Jember dalam dialog lintas daerah yang digelar pekan lalu.

Koordinasi Lintas Sektor Dalam Penyusunan Roadmap Pengembangan Ijen Geopark

Dalam roadmap Geopark Ijen, aspek pembangunan tidak hanya menyangkut pariwisata, tetapi juga konservasi geologi, keanekaragaman hayati, dan pelestarian budaya lokal. Oleh karena itu, kerja sama dengan berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan.

Ketua PHIG Banyuwangi Abdillah Baraas menyampaikan apresiasi atas dukungan Bakorwil yang selama ini menjadi jembatan antara struktur birokrasi provinsi dengan struktur teknis pengelola geopark di lapangan.

“Bakorwil punya posisi strategis untuk menjangkau lintas sektor dan lintas wilayah. Kami berharap kolaborasi ini mempercepat implementasi roadmap, termasuk dalam hal pembinaan kelembagaan, konservasi, dan pemberdayaan masyarakat,” ujar Abdillah Baraas.

Pola pengembangan Ijen Geopark saat ini berintegrasi antara sosial ekonomi dan pariwisata dengan adanya field trip berupa geo trail yang menyajikan bentuk konservatif, pariwisata dan edukasi dalam bentuk geo set dan bio set.

Abdillah Baraas mengungkapkan bahwa kolaborasi dan koordinasi untuk riset dan publikasi ilmiah sangatlah penting dalam revalidasi Ijen Geopark pada tahun 2026.

“Publikasi ilmiah yang diterbitkan oleh jurnal nasional dan internasional yang bereputasi minimal sinta 2 atau scopus adalah salah satu syarat penting untuk mendapatkan validasi Geopark Ijen” imbuhnya.

Mendukung Kolaborasi Multistakeholder

Pertemuan koordinatif yang digelar pada awal Juli 2025 di Kantor Bakorwil V Jember menghasilkan kesepakatan awal untuk mengintegrasikan peran perguruan tinggi dalam implementasi roadmap Geopark Ijen. LP2M Universitas Jember, yang selama ini aktif dalam riset kebencanaan, sosial-ekonomi, dan lingkungan hidup, ditunjuk sebagai mitra penguatan data, pemetaan potensi lokal, serta penyusunan program pengabdian tematik di desa-desa sekitar kawasan geopark.
“Pendekatan akademik sangat penting dalam pembangunan geopark. Kami butuh data, kajian ilmiah, dan model intervensi yang berbasis masyarakat. Di sinilah peran LP2M UNEJ menjadi sangat strategis,” ujar Kepala Bakorwil V Jember.

Melalui kerja sama ini, LP2M UNEJ berencana menjadikan kawasan Ijen sebagai “living laboratory” atau laboratorium hidup untuk riset transdisipliner. Mahasiswa dan dosen lintas fakultas mulai dari pertanian, kehutanan, geografi, hukum, hingga ilmu sosial sehingga akan terlibat dalam proyek lintas sektor bersama pemerintah daerah dan komunitas lokal.

“Kami ingin Geopark Ijen bukan hanya menjadi objek riset, tapi ekosistem belajar kolaboratif antara kampus dan masyarakat,” tambah Prof. Yuli

Dukungan penuh dari Universitas Jember melalui LP2M dengan menerjunkan mahasiswa dalam program kuliah kerja nyata (KKN) dan penelitian yang nantinya termuat dalam jurnal internasional.

Adapun dukungan kelembagaan terus diperkuat melalui pembentukan tim lintas kabupaten, pemutakhiran data geopark, hingga rencana penyusunan dokumen UNESCO Revalidation pada tahun 2026 mendatang.*

 

 

 

(Syahroni)