Lubuklinggau//Mediainfopol.Com/Komitmen memperkuat sinergi pembangunan antarwilayah kembali ditunjukkan oleh Pemerintah Kota Lubuklinggau dan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong. Wali Kota Lubuklinggau, H Rachmat Hidayat, menerima langsung audiensi dari Bupati Rejang Lebong, H Muhammad Fikri, didampingi istri, Intan Larasita, serta Wakil Bupati Rejang Lebong, H Hendri. Pertemuan berlangsung hangat di Pendopoan kediaman pribadi Wali Kota pada Sabtu (28/6/2025).
Pertemuan ini menjadi momentum strategis untuk membahas potensi kerja sama lintas wilayah, khususnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, yang dinilai dapat menjadi motor penggerak baru dalam pembangunan regional berkelanjutan.
Wali Kota Rachmat Hidayat menyampaikan, saat ini Lubuklinggau dikenal sebagai kota jasa dan perdagangan. Namun, potensi wisata lokal masih perlu penguatan, baik dari segi konten maupun daya tarik destinasi. Sementara itu, banyak warga Lubuklinggau yang menjadikan Rejang Lebong sebagai tujuan wisata alternatif karena kekayaan alam dan keindahan pegunungan yang dimilikinya.
“Lubuklinggau tidak memiliki banyak destinasi wisata alam. Kolaborasi ini menjadi penting agar kita tidak saling bersaing, tetapi saling melengkapi. Kita punya fasilitas pendukung seperti bandara, hotel, dan jaringan transportasi yang bisa menjadi pintu masuk wisatawan ke Rejang Lebong,” kata Rachmat.
Bupati Muhammad Fikri menanggapi positif ajakan kolaboratif tersebut. Ia menyebutkan bahwa Kabupaten Rejang Lebong memiliki sedikitnya 94 destinasi wisata yang tersebar hampir di seluruh kecamatan, mencakup wisata alam, budaya, hingga ekowisata.
“Kami menyambut baik kerja sama ini. Lubuklinggau punya kekuatan sebagai hub akses, sedangkan kami punya kekuatan di konten wisata. Sinergi ini dapat menciptakan jaringan wisata regional yang lebih terintegrasi,” tutur Fikri.
Fikri juga mengapresiasi kemajuan infrastruktur di Lubuklinggau, terutama dalam hal aksesibilitas seperti Bandara Silampari yang berpotensi menjadi gerbang utama wisatawan domestik maupun mancanegara.
Pertemuan ini juga membahas implikasi ekonomi dari kolaborasi tersebut. Kedua kepala daerah sepakat bahwa kerja sama tidak hanya soal promosi, tetapi juga menyentuh aspek pemberdayaan masyarakat lokal.
Rencananya, tindak lanjut dari pertemuan ini akan dituangkan dalam Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding / MoU) yang melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, pelaku UMKM, komunitas pariwisata, hingga akademisi. Fokus awal akan diarahkan pada:
Pengemasan paket wisata lintas daerah
Pengembangan destinasi penyangga
Pelatihan SDM pariwisata dan ekonomi kreatif
Sinkronisasi kalender event budaya dan wisata
Penyusunan strategi pemasaran digital bersama
Dengan pendekatan ini, diharapkan wisatawan yang datang ke Lubuklinggau bisa melanjutkan kunjungan ke Rejang Lebong, dan sebaliknya, menciptakan ekosistem wisata yang berkesinambungan.
Audiensi ini juga disambut hangat oleh tokoh masyarakat dan pelaku wisata kedua daerah. Mereka berharap kolaborasi ini tidak berhenti di tataran seremoni, tetapi benar-benar dieksekusi melalui program nyata dan pendampingan berkelanjutan.
“Kami menilai ini sebagai peluang besar. Jika digarap serius, pariwisata bisa menjadi sumber ekonomi baru yang lebih merata, tanpa harus bergantung pada pusat kota,” ujar Rina Wahyuni, pengelola wisata air terjun di Rejang Lebong.
Lubuklinggau dan Rejang Lebong kini melangkah bersama, mengusung semangat regionalisme cerdas bukan untuk bersaing, tetapi bersanding, dalam membangun konektivitas wisata yang berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, pelestarian budaya, dan kesejahteraan masyarakat secara luas.
(M.Harus ak)